Eksoskeleton Buat Manusia Masa Depan
Rangka robotik menopang gerakan tubuh manusia, entah itu untuk keperluan medis atau militer. Sejak hampir satu dasawarsa dunia sains berupaya mengembangkan eksoskeleton.
Kendali Jarak Jauh
Robot perempuan bernama AILA ini mendemonstrasikan bagaimana eksoskeleton seharusnya berfungsi. Ia bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan membaca gerakan manusia. Selain industri, AILA juga bisa ditempatkan di luar angkasa.
Berawal dari Tangan
Pusat penelitian kecerdasan buatan di Jerman, DFKI, mulai mengembangkan teknologi eksoskeleton tahun 2007 silam. Awalnya para ilmuwan fokus menciptakan tangan robotik dan sistem kendali jarak jauhnya. Kini benda yang dulu terlihat ultra modern itu menjadi salah satu benda pajangan museum.
Akurasi Tinggi
Sejak 2011, DFKI mengembangkan proyek Capio berupa dua tangan eksoskeleton yang mampu mendeteksi gerakan punggung penggunanya. Melalui proyek yang berlangsung selama dua tahun ini, peneliti berhasil meniru gerakan rumit bagian atas tubuh manusia dan mentransfernya lewat eksoskeleton.
Kendali Jarak Jauh dari Rusia
Tidak cuma Jerman, peneliti Rusia di Magnitogorsk juga ikut mengembangkan sistem pengendali jarak jauh lewat eksoskeleton. 2013 silam peneliti DFKI di Bremen berhasil mengendalikan sebuah robot di Magnitogorsk. Sebaliknya ilmuwan Rusia juga mengirimkan perintah gerakan kepada robot AILA di Bremen.
Gerakan Tangan Alami
Berbeda dengan sistem yang dikembangkan di beberapa negara lain, sensor eksoskeleton buatan DFKI tidak cuma berada di telapak, tetapi juga di bagian bawah dan atas lengan. Hasilnya gerakan tangan robot lebih akurat dan terlihat alami. Tapi upaya tersebut membutuhkan mekanisme dan elekronik yang lebih rumit.
Kaki Robot buat Mengangkut Beban
Mulai tahun 2017, DFKI akan melengkapi eksoskeleton-nya dengan kaki robotik. Dengan begitu rangka robot ini akan mampu meniru hampir semua gerakan manusia. Selama ini penggunanya harus memanggul eksoskeleton layaknya ransel. Di masa depan beban tersebut akan sepenuhnya diambil alih oleh kaki robotik.
Buat Membantu Pasien Lumpuh
Eksoskeleton sebenarnya sudah pernah digunakan untuk membantu pasien yang lumpuh. Pada pesta pembukaan Piala Dunia 2014 di Brasil, ilmuwan mendemonstrasikan pencapaian teknologi tersebut. Nantinya eksoskeleton akan dilengkapi dengan baterai dan dibangun dengan material yang lebih ringan.
Robot di Luar Angkasa
Saat ini eksoskeleton sedang diujicoba di luar angkasa melalui simulasi tiga dimensi. Ambisi terbesar dunia antariksa antara lain adalah menempatkan robot di planet lain dan mengendalikannya lewat eksoskeleton dari bumi. Dengan cara itu, robot akan mampu menggantikan astronot pada misi-misi berbahaya.