1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Dubai Jadi Pemain Global Fesyen Muslim

6 Oktober 2016

Uni Emirat Arab kini jadi pemain global di dunia fesyen dan mode Islami. Ekonomi Islami dari industri mode dan fesyen volumenya mencapai 243 milyar USD pada 2015.

https://p.dw.com/p/2Qvqf
Arabische Frauenmode, modern und traditionell
Foto: Mahmud Turkia/AFP/Getty Images

Dubai Jadi Pemain Global Tren Fesyen Muslim

Fesyen dan mode bertema Islami, ternyata volumenya luar biasa mencapai 243 milyar USD pada 2015. Data ini dirilis dalamn laporan ternyar Global Islamic Economy Report tahun ini. Uni Emirat Arab disebutkan punya ekosistem terbaik dalam mendukung industri mode dan fesyen Islami.

"Salah satu penyebabnya, Dubai sebagai ibukotanya ekonomi Islami global, punya strategi yang fleksibel dan mengalir", ujar Abdulla Al Awar, CEO of the Dubai Islamic Economy Development Centre. "Dubai mengadaptasi dengan cepat tren-tren terbaru, yang dainggap sakan jadi kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi Islami", tambah Al Awar.

Kini Uni Emirat Arab jadi pemain kunci global dalam bisnis mode dan fesyen. Spektrumnya juga dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari desain, produksi hingga ke penjualan ritel. Dubai Islamic Economy Development Centre, Dinar Standard and Thomson Reuters melaporkan, trend bisnis mode dan fesyen juga terus menunjukan kenaikan.

Memisahkan agama dari mode dan fesyen

Yang juga menarik dari perkembangan bisnis mode dan fesyen di Uni Emirat Arab adalah pemisahan dunia mode dari agama. Alia Khan, presiden Islamic Fashion & Design Council di Dubai menegaskan. "Diskusi mode dan fesyen di Uni Emirat Arab saat ini lepas dari ruang agama dan dilakukan secara terbuka dalam tren mainstream. Warga di sini juga memandang tidak perlu mengkaitkan agama dan kepercayaan."

Sementara desainer kondang Emirati, Sara Al Madani mengatakan: "Perkembangan di Dubai bukan terjadi dalam tempo per tahun atau per bulan, melainkan setiap menit. Semua orang memandang ke sini. Apa yang dilakukan di Dubai? Ini mendorong penggunaan mode dan fesyen, sekaligus membuat orang makin peduli pada penampilan".

Sara Al Madani juga menambahkan, tidak masalah jika mode yang berkembang adalah yang menutup seluruh bada. "Itu karakter kami. Perempuan harus berpakaian yang menjaga martabatnya, dan itu tidak berarti mereka harus ketinggalan mode", tambah desainer itu.

Kini semua merek mode terkemuka maupun retailer kenamaan hadir berbisnis di Dubai. Juga tidak mengherankan, jika mode dan fesyen a jadi topik utama dalam pertemuan puncak Global Islamic Economy yang digelar di Dubai pertengahan Oktober ini.

 

as/yf(rtrtv)