1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Documenta 15: Alexander Fahrenholtz Jadi Dirjen Interim

20 Juli 2022

Setelah Sabine Schormann meletakkan jabatan karena mural bermuatan anti-semitisme, Alexander Farenholtz ditunjuk sebagai Dirjen Interim Documenta 15.

https://p.dw.com/p/4ENtw
Alexander Fahrenholtz
Alexander FahrenholtzFoto: KSB/Falk Wenzel

Dewan pengawas documenta menunjuk Alexander Farenholtz menjadi Direktur Jenderal Interim menggantikan Sabine Schormann, yang meletakkan jabatan kerena pemasangan gambar besar bermuatan anti-semitisme.

Menteri Kebudayaan negara bagian Hessen Angela Dorn dan Wali Kota Kassel l Christian Geselle mewakili dewan pengawas mengatakan pada hari Senin (18/07), mereka senang manajer budaya yang berpengalaman itu mau mengambil alih tugas itu di masa-masa sulit ini.

Alexander Farenholtz sebelumnya pernah memimpin documenta 9 pada tahun 1989. Mulai tahun 2002, dia menjadi Direktur Yayasan Kebudayaan Jerman Kulturstiftung des Bundes sampai memasuki pensiun pada 2020.

Mural Taring Padi People's Justice diturunkan
Mural Taring Padi People's Justice diturunkanFoto: Uwe Zucchi/dpa/picture alliance

Mundur karena muatan anti-semitisme

Sabine Schorman meletakkan jabatan pada 16 Juli 2022 sebagai konsekuensi atas skandal dipasangnya baliho bermuatan anti-semitisme berjudul "People's Justice" karya kolektif seni Taring Padi.

Pemasangan gambar besar yang dibuat tahun 2002 itu menyulut kritik luas dan kemarahan organisasi-organisasi Yahudi di Jerman. Gambar itu terpasang di lapangan besar pada hari pembukaan 18 Juni 2022, kemudian diturunkan tiga hari setelah dipasang.

Dewan Pusat Yahudi di Jerman mengatakan, pengunduran diri Sabine Schormann sangat terlambat. "Lebih buruk lagi, reputasi Republik Federal Jerman telah mengalami kerusakan besar karena tindakan yang tidak bertanggung jawab," kata Presidennya Josef Schuster pada hari Minggu (18/07).

Sabine Schormann
Sabine Schormann meletakkan jabatan karena skandal muatan anti-semitismeFoto: Swen Pförtner/dpa/picture alliance

Diperlukan evaluasi kritis

Kolektif Taring Padi dari Indonesia telah mengeluarkan permohonan maaf atas insiden tersebut, dengan menerangkan bahwa karya itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap kediktatoran Orde Baru Soeharto di Indonesia yang berkuasa sejak 1965. Mural itu sudah pernah dipamerkan di beberapa tempat di luar negeri.

Edisi ke-15 documenta di kota Kassel tahun ini dikuratori oleh kolektif seni ruangrupa dari Indonesia, yang juga meminta maaf karena "lalai tidak mengenali stereotipe klasik anti-semitisme yang ditransportasikan" dalam gambar Taring Padi.

Dewan pengawas documenta mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa insiden ini harus diklarifikasi secepatnya "untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada documenta." Dewan pengawas telah menugaskan "tim pendukung ilmiah khusus" yang akan mencakup akademisi dari berbagai bidang, termasuk ahli anti-semitisme, ahli seni, dan ahli sejarah. Tim ini akan membuat penilaian kembali proses kuratorial dan manajemen dan memberikan rekomendasi-rekomendasi.

hp/ha (dpa, AFP, epd)