1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

DKI Mulai Vaksinasi Booster Kedua

24 Januari 2023

Pemprov DKI Jakarta memulai program vaksinasi keempat atau booster kedua. Sentra vaksinasi Kantor Balai Kota DKI Jakarta ramai disambangi warga hingga ASN.

https://p.dw.com/p/4McDh
Seorang petugas medis tengah mempersiapkan penyuntikan vaksin COVID-19
Foto ilustrasi vaksinasi COVID-19 di JakartaFoto: Raisan Al Farisi/ANTARA/REUTERS

Pantauan detikcom di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/1/2023), sentra vaksinasi dibuka sejak pukul 13.00 WIB. Namun, tampak warga sudah mengantre di tenda vaksinasi beberapa jam sebelumnya.

Tak hanya warga, ASN di lingkungan Pemprov DKI juga ikut menunggu giliran penyuntikkan vaksin COVID-19. Mereka yang datang terdiri dari muda-mudi, dewasa hingga lansia.

Warga diminta mengisi formulir pendaftaran secara online dengan menscan barcode yang ditempel di tenda. Setelahnya, petugas melakukan skrining dan pemeriksaan fisik sederhana sampai akhirnya penyuntikkan vaksin.

Salah satu warga Jakarta Pusat bernama Sri Candra (68) memilih booster di Balai Kota DKI karena lokasinya tak jauh dari kediamannya. Sri sendiri mengaku baru booster kedua karena sempat terpapar COVID-19 pada Desember lalu.

"Karena nggak terlalu jauh dari rumah. Rumah saya di Jalan Satrio," kata Sri saat ditemui di lokasi, Selasa (24/1/2023).

Sri mengaku tak memilih merek vaksin apa yang disuntikkan ke tubuhnya. Prinsipnya, ia meyakini booster kedua mampu meningkatkan imunitas di tubuhnya.

Sebelumnya, Sri telah menerima dosis ketiga vaksin COVID-19 merek Pfizer dan vaksinasi dosis pertama dan kedua vaksin Sinovac.

"Supaya imun tubuh kita tetap bagus. jadi kalau terserang COVID dan kena nggak separah yang dapat booster," ujarnya.

Warga lainnya, Adji Fadlan (19) mengatakan dirinya telah disuntik booster keempat jenis Pfizer. Dia mengaku tak merasakan gejala apapun setelah menerima suntikan vaksin.

"Nggak ada gejala sih, aman. (Tangan) nggak pegal," kata Adji.

Adji sendiri merupakan warga Bogor yang tengah berkunjung ke Jakarta. Ia lalu menyempatkan mengikuti program vaksinasi booster kedua di Balai Kota.

"Saya tinggal di Bogor. Kebetulan saya sama orang tua (ke Jakarta)," ujarnya.

"Supaya biar lebih mengurangi corona," tambah dia.

Sebagaimana diketahui, layanan vaksinasi ini tersedia di 300 lokasi, termasuk 44 puskesmas kecamatan di Jakarta.

"DKI Jakarta sudah menyiapkan sekitar 300 layanan vaksinasi per hari Senin-Minggu, bahkan sore dan malam hari jam 16.00-20.00 hari Senin-Jumat di 44 puskesmas kecamatan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Selasa (24/1).

Lebih lanjut Ngabila menjelaskan, setiap hari pihaknya menyediakan 60 ribu dosis vaksin untuk mendukung program tersebut. Sementara ini, stok vaksin yang tersedia merek Pfizer dan Zifivax. Bukan hanya booster kedua, ratusan lokasi itu turut melayani penyuntikan dosis pertama, kedua, dan ketiga.

"200 dosis disediakan per lokasi, jadi total ada minimal 60 ribu dosis vaksin disediakan tiap hari di 300 lokasi vaksin DKI Jakarta," jelasnya.

Sejumlah persyaratan mesti dipenuhi oleh calon penerima vaksin. Antara lain untuk dosis pertama dan kedua bisa diberikan kepada warga usia 12 tahun ke atas. Sementara untuk dosis ketiga dan keempat hanya diberikan bagi warga usia 18 tahun ke atas.

Sedangkan ketentuan pemberian vaksin minimal berjarak 3 bulan untuk penyuntikan dosis kedua ke dosis ketiga. Lalu jarak dosis ketiga ke dosis keempat minimal 6 bulan.

Dosis keempat bisa diberikan tanpa harus menunggu tiket di aplikasi PeduliLindungi. Masyarakat hanya perlu membawa nomor NIK atau fotokopi KTP.

Baca selengkapnya di: detiknews   

DKI Mulai Vaksinasi Booster Kedua, Sentra Vaksin di Balai Kota Ramai