1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

DK PBB Keluarkan Pernyataan Resmi mengenai Myanmar

12 Oktober 2007

Kamis (11/10), Dewan Keamanan PBB akhirnya mengeluarkan penyataan resmi menuntut pemerintah junta militer Myanmar untuk membebaskan semua tahanan politik.

https://p.dw.com/p/CIpi
Biksu Birma menghadiri Sidang Dewan Keamanan PBB
Biksu Birma menghadiri Sidang Dewan Keamanan PBBFoto: picture alliance/dpa

Wajah para duta besar negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tampak berseri ketika keluar dari ruang pertemuan. Usai perundingan yang alot, duta besar anggota Dewan Keamanan dalam pernyataannya sepakat mengakui bahwa telah meremehkan kekerasan yang dilakukan terhadap pengunjuk rasa di Myanmar. Walau pun pernyataan itu termasuk pernyataan yang sangat lemah, duta besar Inggris di PBB John Sawers memuji pernyataan Dewan Kemananan itu sebagai suatu langkah penting:

„Dewan Keamanan mengeluarkan pernyataan mengenai Birma untuk pertama kalinya. Dan itu mencakup pandangan semua anggota dewan keamanan.“

Namun Rusia tidak bisa menerima kesepakatan itu. Terutama Rusia dan Cina yang menentang isi pernyataan tersebut. Dua negara tersebut menekankan keterlibatan pihak luar akan makin mengacaukan situasi. Selain itu Dewan Keamanan tidak berwenang karena sebenarnya situasi di Myanmar tidak membahayakan perdamaian dan keamanan internasional. Duta Besar Rusia di PBB Vitaly Churkin memandang posisi ini tetap sama setelah adanya pernyataan Dewan Keamanan itu:

„Itu bukan faktanya. Itu hanya konsekuensi dari fakta bahwa kesepakatan itu dihasilkan oleh Dewan Keamanan dan ada di agenda pembicaraan. Tapi beberapa anggota, terutama negara tetangga Myanmar tidak mengeluhkan bahwa situasi di sana mengancam perdamaian dan keamanan internasional.“

Wakil dari Cina secara diplomatis mendukung semua tuntutan dalam pernyataan Dewan Keamanan mengenai Myanmar. Duta besar Cina di PBB Wang Guangya:

„Saya harap pernyataan ini berguna dalam mendukung perundingan dengan semua pihak dan mendorong Birma mencapai rekonsiliasi nasional.“

Usai sidang Dewan Keamanan PBB, wakil negara Eropa dan Amerika Serikat menekankan bahwa mereka sebenarnya menginginkan reaksi yang lebih keras. Duta besar Amerika Serikat di PBB Zalmay Khalilzad:

„Kami menganggap pernyataan Dewan Keamanan dapat diterima.“

Di balik semua pandangan para anggota Dewan Keamanan masih tersimpan nada kritis. Situasi di Myanmar akan terus dipantau, demikian disebutkan dalam pernyataan Dewan Keamanan PBB tersebut. Terhadap penyataan Dewan Keamanan yang terkesan asal-asalan ini, Rusia dan Cina dapat dipastikan tidak mengusulkan apa pun, apalagi resolusi dengan sanksi. Akhir pekan ini utusan khusus PBB Ibrahim Gambari akan kembali mengunjungi kawasan Asia Tenggara dan membicarakan masalah Myanmar dengan negara-negara tetangganya serta mempersiapkan lawatan selanjutnya ke Myanmar.