1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ditemukan Video Latihan Militer Anak-anak Didikan Al Qaida

7 Februari 2008

Para pakar internasional menganalisa keaslian kompilasi video yang berisi potongan-potongan rekaman anak-anak yang tengah dilatih militer oleh jaringan Al Qaida.

https://p.dw.com/p/D3tI
Al Qaida, meski terus diburu, selalu rekrut anggota baru, kali ini anak-anak
Al Qaida, meski terus diburu, selalu rekrut anggota baru, kali ini anak-anakFoto: AP

Militer Amerika Serikat mengemukakan video yang berisi pelatihan militer bagi anak-anak oleh Al Qaida itu ditemukan saat pasukan koalisi mengadakan patroli di utara Baghdad, memburu tersangka Al Qaida, Desember lalu.

Para bocah dalam kompilasi video itu tampak tidak lebih dari 12 tahun usianya. Jumlah mereka berkisar 20-an orang. Mereka terlihat sedang menjalankan latihan militer yang ditujukan untuk melakukan aksi terorisme, dibantu oleh para relawan yang bertindak seolah sebagai tahanan mereka.

Dengan mengenakan topeng dan memanggul senjata, anak-anak itu terlihat menarik sukarelawan yang bertindak sebagai tawanan keluar dari mobil. Senjata yang digunakan oleh bocah-bocah itu beragam, mulai dari pistol, senapan mesin, hingga granat.

Gambaran lain dalam rekaman itu adalah para bocah memaksa turun sukarelawan lain yang juga beraksi sebagai tawanan yang dipaksa turun dari sepeda dan berlutut di bawah kokangan senjata. Sementara pada potongan rekaman lainnya terlihat anak-anak tersebut berbondong-bondong menyisir sebuah rumah penduduk dan juga mengancam penghuninya dengan senjata.

Juru bicara militer Amerika Serikat, Gregory Smith, mengungkapkan: "Sebagai tambahan, pada video latihan terorisme ini kami juga temukan di lokasi lainnya, video itu memperlihatkan bagaimana Al Qaida memanfaatkan anak-anak untuk tujuan propaganda. Al Qaida seringkali menegaskan bahwa anak-anak merupakan generasi baru Mujahidin.“

Smith mengatakan, tidak nampak dalam video itu, apakah anak-anak tersebut diculik atau dipaksa untuk ambil bagian dalam pelatihan militer itu. Namun ujar Smith, keluarga anak-anak itu merupakan bagian dari jaringan Al Qaida, sehingga dapat diasumsikan bahwa anak-anak itu tumbuh dalam lingkungan yang memupuk generasi baru Al Qaida.

Pasukan Amerika Serikat meyakini bahwa potongan rekaman-rekaman itu merupakan bahan mentah untuk film propaganda yang ditujukan untuk menarik perhatian para anak-anak muda.

Juru bicara Menteri Pertahanan Irak, Muhammed al Askari menyebutkan, rekaman itu merupakan tanda kenekatan Al Qaida. Ia meyakini bahwa anak-anak itu dilatih untuk menculik, guna memperoleh pasokan dana dari hasil uang tebusan.

Sejauh ini, keaslian potongan video itu masil belum bisa dikonfirmasi. Namun Al Qaida selama ini tampak tidak ragu untuk memanfaatkan anak-anak. November silam, seorang anak berusia sepuluh tahun meledakkan diri dalam sebuah serangan bom bunuh diri di Irak.

Sementara baru sekitar pekan lalu kelompok teroris juga mengirim dua perempuan yang menderita gangguan metal, untuk meledakan diri dengan bom, yang juga menyebabkan tewasnya ratusan orang. (ap)