1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Denmark Bangun Pulau Buatan sebagai Pusat Energi Angin

5 Februari 2021

Proyek konstruksi pulau buatan ini diyakini sebagai yang terbesar dalam sejarah Denmark, dan akan menghubungkan ratusan turbin angin untuk menyalurkan listrik yang cukup bagi jutaan rumah tangga.

https://p.dw.com/p/3ouSx
Turbin angin lepas pantai di Kopenhagen
Turbin angin di lepas pantai Kopenhagen memasok lebih dari 40% listrik DenmarkFoto: Gudella/Panthermedia/imago images

Denmark telah menyetujui rencana untuk membangun pulau buatan di Laut Utara dan menggunakannya sebagai pusat energi bersih. Keputusan tersebut dibuat pada Kamis (04/02).

Pulau buatan itu akan memasok listrik ke jutaan rumah tangga dan hidrogen hijau yang akan digunakan dalam bidang pengiriman, penerbangan, industri, dan transportasi berat.

Kesepakatan itu diambil ketika Uni Eropa (EU) mengumumkan rencana untuk mengubah pasokan listrik blok tersebut. Blok menargetkan untuk mengandalkan sebagian besar energi terbarukan dalam satu dekade sambil meningkatkan kapasitas energi angin lepas pantai sekitar 25 kali lipat.

Memanfaatkan 'potensi besar' tenaga angin

Pulau buatan yang berlokasi 80 kilometer di lepas pantai barat Denmark, awalnya akan memiliki luas 120.000 meter persegi, lebih besar dari 18 lapangan sepak bola standar.

"Pusat energi di Laut Utara akan menjadi proyek konstruksi terbesar dalam sejarah Denmark," kata Menteri Iklim Dan Joergensen dalam jumpa pers.

"Ini akan memberikan kontribusi besar bagi realisasi potensi angin lepas pantai Eropa yang sangat besar," lanjutnya.

Pihak berwenang berharap hub tersebut dapat beroperasi pada tahun 2033. Tahap pertama proyek ini akan menelan biaya sekitar € 28,28 miliar (Rp 475,8 triliun).

Potret turbin angin di laut lepas Denmark saat matahari terbenam
Denmark telah membangun turbin di perairan Laut UtaraFoto: Valentin Wolf/imagebroker/imago images

Langkah besar untuk transisi hijau global

Turbin angin di sekitar pulau buatan akan memiliki kapasitas minimal 3 gigawatt dan seiring waktu terus meningkat hingga 10 gigawatt.

"Ini benar-benar momen yang luar biasa untuk Denmark dan untuk transisi hijau global," lanjut Jorgensen.

Pulau energi buatan adalah bagian penting dari target mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 70% dari tahun 1990 pada tahun 2030. "Hanya dengan menginspirasi orang lain dan mengembangkan solusi hijau baru yang juga ingin mereka gunakan, kita benar-benar bisa melakukan sesuatu untuk memerangi perubahan iklim," tambah Joergensen.

Penyimpanan bilah dan tiang rotor energi angin
Denmark adalah rumah bagi beberapa produsen turbin angin dan pertanian energi angin lepas pantai terbesarFoto: Christian Charisius/dpa/picture alliance

Pelopor pemanfaatan tenaga angin

Negara Nordik adalah pelopor pemanfaatan angin darat dan lepas pantai, dan juga telah membangun ladang angin lepas pantai pertama di dunia hampir 30 tahun yang lalu.

Bloomberg Green melaporkan Denmark mendapatkan 40% pasokan listrik dari tenaga angin. Negara itu juga merupakan rumah bagi produsen turbin angin terbesar di dunia, yaitu Vesta Wind Systems dan pengembang utama angin lepas pantai, Orsted AS.

Pada bulan Desember tahun lalu, pemerintah memutuskan untuk menghentikan pencarian minyak dan gas di bagian Laut Utara Denmark.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk memulai pembangunan pulau buatan. Namun pemerintah negara bagian juga memiliki rencana untuk membangun pulau energi kedua di Laut Baltik.

Desa Mandiri Energi Terbarukan di Jerman

ha/gtp (AP, Reuters)