1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dansa Lindy Hop Bangkitkan Semangat Positif

10 Juli 2009

Di tahun 1930an tarian ini berhasil memecahkan masalah rasial di Amerika Serikat. Sekarang Lindy Hop kembali digemari anak muda Eropa.

https://p.dw.com/p/Il24
Sebuah kelas dansa Lindy Hop di Swedia. Tarian ini mulai populer lagi di Eropa.Foto: DW/Barbara Gruber

Kalau mendengar musik Swing, orang pasti tidak bisa diam dan ingin menari. Jenis tarian yang cocok dengan musik Swing ini namanya Lindy Hop. Di banyak negara Eropa jenis musik ini sedang menjadi trend, juga di Jerman anak-anak mudanya mulai menggemari jenis tarian Lindy Hop. Mereka menari sepanjang malam dan menikmati musik pengiringnya.

Di Amerika Serikat pada tahun 1930an muncul sebuah aliran baru dari jenis musik jazz, yaitu musik swing. Musik ini segera disukai banyak orang yang dulu dapat mendengarkannya lewat radio. Nah, ada tarian atau dansa yang cocok dengan musik Swing ini, namanya tarian Lindy Hop. Ini merupakan tarian untuk pasangan dan mempunyai gerakan yang cepat sekali.

Asal-usul nama Lindy Hop tidak diketahui dengan jelas, ada beberapa versi ceritanya. Antara lain dibilang, bahwa awalnya tarian ini hanya dinamakan ‚Hop' yang artinya melompat, karena di tarian Lindy Hop memang ada banyak lompatan-lompatan kecil. Pada tahun 1927 nama Lindy ditambahkan oleh New Yorker Savoy Ballroom, sebuah gedung tari terkenal di AS, untuk mengenang prestasi Charles Lindberg sebagai orang pertama yang terbang melintasi lautan Atlantik. Penerbangan Lindberg ini juga sering disebut ‚Hop over the Atlantic', loncatan melewati Atlantik.

Jenis dansa Lindy Hop ini dulu memenuhi ruangan-ruangan pesta dansa di New York. Semua orang dari berbagai golongan dan warna kuit bertemu disana. Di Eropa jenis tarian ini dipopulerkan oleh grup Whiteys Lindy Hoppers yang tur di berbagai negara.Puncak gelombang Lindy Hop ini adalah di tahun 1940an. Setelah itu semangat orang-orang untuk tarian ini sempat pudar. Tetapi sekarang Lindy Hop kembali trend. Juga di Jerman.

Demam Lindy Hop dapat juga dirasakan di kota Köln. Di sebuah sekolah tari yang bernama Hotspot di kota Köln ada sekitar 50 anak muda yang semangat berdansa. Dengan ambisius mereka belajar langkah-langkah dan juga gaya-gaya baru. Secara teratur mereka bertukar pasangan dan mecoba berbagai gerakan berkali-kali sampai mereka bisa menguasai tarian Lindy Hop ini. Dan kalau belum sempurna juga tidak apa-apa, demikian dijelaskan guru tari Bernd Chrischille.

"Yang hebat dari Lindy Hop ini adalah tidak ada yang namanya salah. Yang ada hanya lah variasi. Ini kalimat favorit saya. Dengan kata lain, dalam menari Lindy Hop banyak hal boleh dilakukan walaupun ini tarian berpasangan. Dengan ini pasangan juga senang sekali menari di lantai dansa."

Tarian Lindy Hop sangat berbeda dengan banyak dansa pasangan yang diatur siapa yang memimpin tariannya dan mungkin terlihat kaku. Dalam tarian Lindy Hop pasangan menari dalam posisi terbuka, karena itu ada cukup banyak tempat untuk variasi individual, tempo yang cepat ataupun lompatan-lompatan, baik kecil maupun besar. Di tarian ini kadang-kadang pasangan juga bisa jungkir balik!

Sebastian yang sudah menari Lindy Hop sejak satu setengah tahun menjelaskan mengapa ia senang sekali dengan jenis dansa ini.

"Setiap langkah dalam tarian ini mengeluarkan perasaan hidup yang positif. Dulu saya menari Tango, tarian itu juga intensif sekali. Tetapi orang lebih berkonsentrasi terhadap diri sendiri dan suasananya lebih melankolis.Kalau dalam Lindy Hop rasanya benar-benar hidup."

Lindy Hop mempunyai beberapa elemen tarian Charleston, yaitu tarian yang banyak menggerakkan bagian pinggul dan paha. Beberapa gerakan dari tarian jazz serta tarian tap dance, yang membuat bunyi-bunyian dengan sepatu. Dan sekarang ini tarian Lindy Hop juga mempunyai beberapa elemen dari tarian hip hop. Memang Lindy Hop banyak digemari oleh anak muda di kota-kota metropolitan seperti Hamburg, Köln dan Berlin. Tetapi di kota-kota yang lebih kecil pun penggemar Lindy Hop semakin bertambah.

Pesta-pesta Swing yang biasanya diadakan oleh berbagai sekolah tari merupakan kesempatan yang ditunggu-tunggu fans Lindy Hop ini. Ruang-ruang dansanya didekorasi seperti di tahun 20 sampai 40an. Dan kalau memungkinkan, sebuah Big Band juga disewa. Ini bukan band biasa, melainkan sebuah bentuk ansambel musik yang memainkan musik jazz atau swing. Big band biasanya terdiri atas 12 hingga 19 pemain musik dan menggunakan alat-alat musik saksofon, trompet dan trombon. Kalau tidak ada musik live, biasanya dalam pesta-pesta swing ini dimainkan lagu-lagu hits dari bintang-bintang Amerika sperti Ella Fitzgerald, Benny Goodman dan Frank Sinatra. Di lantai dansa anak-anak muda ini menari dengan semangat sekali dan mencoba semua gerakan yang sudah mereka pelajari. Tanja baru berkenalan dengan tarian Lindy Hop beberapa bulan yang lalu dan sekarang ia tertarik sekali dengan tarian ini

"Ini merupakan musik yang bisa membuat saya tersenyum sangat sangat lebar. Dan setelah saya menari, otot muka saya juga ikut pegal. Saya pulang ke rumah dan merasa sangat bahagia. Hanya dari musik dan dari tariannya, dari gerakannya. Menurut saya inihal yang indah sekali."

Tetapi bukan gerakan dan musik saja yang membuat tarian Lindy Hop ini menarik. Ada juga yang patut dinikmati dalam pesta-pesta Swing.

"Pestanya selalu cool! Semua orang yang datang berpakaian sangat modis, benar-benar seperti zaman dulu."

Beberapa perempuan memakai pakaian a la Charleston yang apik sekali. Beberapa perempuan lain mengenakan gaun polkadot dengan ikat pinggang lebar dan di rambutnya diselipkan bunga berwarna-warni. Laki-laki berdansa dengan celana yang longgar, sering juga menggunakan suspender dan mengenakan topi pet. Tetapi tidak mudah menemukan pakaian-pakaian seperti itu. Karena itu banyak penari Lindy Hop yang menjahit pakaiannya sendiri atau memesan pakaian di internet. Kadang-kadang bisa juga menemukan baju-baju asli dari tahun 1930 atau 1940an. Contohnya di toko Subcouture di Köln. Maria Fay yang bekerja di toko itu senang sekali model pakaian ini.

"Modenya sangat beraneka ragam dan orang bisa lihat, walaupun di zaman itu ada krisis secara politis, mode itu tetap penting sekali bagi orang-orangnya. Dan ini mencerminkan sebuah kebahagiaan dan sesuatu klasik yang indah."

Trend mode ini berasal dari Inggris dan Amerika. Pada masa Nazi di Jerman, anak muda yang gemar musik swing tidak mau disamakan dengan organisasi-organisasi anak muda seperti kelompok "Kaum Muda Nazi". Pakaian swing longgar dan santai. Beda sekali dengan seragam anggota "Kaum Muda Nazi" yang kaku dan monoton. Bagi kelompok Nazi budaya yang beda, ditambah dengan pesta-pesta yang berlebihan, merupakan sebuah provokasi. Hal ini diikuti oleh penganiayaan kelompok-kelompok Swing oleh Gestapo, polisi rahasia di zaman Nazi. Banyak fans musik swing ini yang ditangkap dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.

Apakah kejadian di masa lalu ini memainkan peran di dalam dunia swing masa kini? Komentar guru tari Bernd Chrischillies:

" Ini semua cerita yang menarik tetapi hal ini tidak mempunyai konsekuensi bagi tarian Lindy Hop sendiri. Pengaruhnya datang dari Amerika dan disana tarian ini juga punya pengaruh yang besar. Tiba-tiba permasalahan pemisahan ras hilang karena orang berpikir, terserah saya menari dengan orang berwarna kulit apa pun.Saya hanya ingin menari. Karena itu, menurut saya Lindy Hop selalu mempunyai kekuatan."

Katrin Schilling / Anggatira Rinaldi
Editor: Hendra Pasuhuk