1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dampak Krisis Keuangan di Eropa

Ridwan, Asril6 Oktober 2008

Sejauh mana krisis keuangan di Amerika Serikat memberikan dampak di Eropa. Dan sejauh mana langkah yang diambil untuk menanganinya?

https://p.dw.com/p/FUsB
Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück, menyampaikan penanganan krisis keuangan didepan parlemen.Foto: AP


Harian Perancis L' CROIX menulis,


"Uni Eropa berada diambang ujian yang menentukan.Selama ini,negara dibenua Eropa sedang menuju saling pendekatan dibidang ekonomi dan moneter. Tapi itu tidak akan banyak tersisa, bila Uni Eropa tidak lolos dalam menghadapi krisis keuangan.Meskipun demikian Uni Eropa memiliki pengalaman yang panjang dengan kepentingan yang berbeda, dan membiarkan tumbuhnya harapan, bahwa juga dibawah bayangan situasi yang luar biasa, dapat menciptakan kesejahteraan bersama. Hasil dari pertemuan di Istana Elysse, jangan dianggap remeh. Dalam penjelasan bersama. dengan jelas terlihat bahwa pimpinan politik di Eropa, menolak langkah yang bersikap doktrin dan egois.


Harian Swiss SONNTAGZEITUNG mengomentari sejumlah langkah penyelamatan krisis keuangan dan kurangnya koordinasi di Eropa. Harian ini selanjutnya menulis,


" dalam waktu tiga hari,tujuh negara Eropa harus menyelamatkan lima bank dari kebangkrutan. Di Inggris, Spanyol dan Irlandia bidang properti ambruk. Bank Eropa berutang banyak ketimbang bank di Amerika Serikat.Perancis berada diambang resesi. Konjunktur dikawasan Eropa anjlok. Tapi pemerintahan masih tetap percaya, akan dapat lolos dari krisis tanpa melakukan tindakan yang dikoordinir. Kegembiraan terhadap kerugian yang dialami orang lain, dalam hal ini menyangkut krisis di Amerika Serikat telah mengaburkan pandangan, bahwa hal itu juga telah berada didepan Eropa.


Harian Inggris TELEGRAPH yang terbit di London menyoroti pernyataan pemerintah Jerman untuk menjamin tabungan pribadi, sehubungan dengan terjadinya krisis keuangan. Selanjutnya harian ini menulis,


" keputusan pemerintah Jerman, untuk menjamin tabungan pribadi,membuat Menteri Keuangan Inggris Alistair Darling semakin mendapatkan tekanan yang besar, agar melakukan tindakan yang sama. Bagi Menteri Keuangan Alistair Darling ,yang diprioritaskan adalah kembali memulihkan kepercayaan terhadap sistem perbankan.Itu berarti, krisis manajemen yang terjadi ditahun belakangan diganti dengan rencana yang meyakinkan, agar sistem keuangan kembali berfungsi, dan sekaligus menghindarkan terjadinya sebuah bencana.


Harian Jerman STUTTGARTER ZEITUNG,sehubungan dengan krisis keuangan, harian ini menurunkan komentar yang meragukan masa depan perbankan. Selanjutnya ditulis


, "kebangkrutan bank-bank,terutama di Jerman , segera membangkitkan ingatan terhadap krisis ekonomi dunia. Antrian panjang dari para nasabah yang berputus asa, yang ingin mengambil uangnya. Tapi tidak semua bank mempunyai nasabah pribadi, yang karena cemas menyerbu loket-loket bank untuk mengambil uang tabungannya. Dengan demikian tidak ada alasan, untuk bank seperti itu dalam kondisi apapun harus terus eksis. Dalam setiap krisis yang baru, harus dicari pemecahannya secara khusus dan terpisah. Dan pemecahannya juga dapat berupa penentuan bahwa sebuah bank tidak punya masa depan, melainkan hanya untuk menuntaskan transaksinya.