1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dampak Bencana Angin Topan " Katrina"

2 September 2005

Dampak bencana angin topan " Katrina" yan menerjang negara bagian Amerika Serikat, Louisiana, Alabama dan Mississippe mendapat sorotan media Internasional.

https://p.dw.com/p/CPN2
Seorang warga New Orleans yang terkena bencana
Seorang warga New Orleans yang terkena bencanaFoto: AP

Harian Jerman Schweriner Volkszeitung mengeritik tidak cukupnya usaha penanganan bencana yang dihadapi.

"Tiga hari setelah angin topan „ Katrina“ menerjang New Orleans, masih tetap terjadi kekacauan, penjarahan, serta kerumunan warga yang berada diatas atap rumah yang dipenuhi lumpur, menantikan untuk diselamatkan. Suatu gambaran bukti kemiskinan disebuah negara adidaya industri didunia. Penyaluran bantuan yang berjalan lamban merupakan sesuatu yang mengharukan dan membenarkan dugaan bahwa bila bencana benar-benar terjadi, birokrasi tidak berfungsi".

Harian Jerman lainnya Financial Times Deutschland yang terbit di Hamburg menilai Amerika Serikat yang kuat, saat ini tidak hanya memerlukan bantuan moral, melainkan juga bantuan nyata.

"Apakah Amerika Serikat memerlukan bantuan Jerman? Secara sekilas terlihat, Amerika Serikat sebagai negara yang kaya, tidak memerlukan bantuan dari negara lain. Tawaran bantuan Jerman yang terlambat hanya melambangkan sikap solidaritas antara kedua negara. Bahwa Amerika Serikat memerlukan bantuan bukanlah merupakan sebuah khayalan, melainkan sebuah tantangan yang nyata".

Haruskah manusia yang berusaha sendiri untuk menyelamatkan dirinya. Demikian pertanyaan yang dilontarkan harian Spanyol La Vanguardia yang terbit di Barcelona.

"Negara adidaya yang kaya tidak berhasil menghindarkan korban tewas dan kerusakan besar akibat bencana angin topan. Amat sangat mungkin, ratusan ribu orang akan tewas, bila bencananya terjadi di Bangladesh atau disebuah kota besar yang terletak dimuara sungai. Melihat banyaknya korban tewas dan besarnya kerusakan serta diperlukannya waktu dan biaya besar bagi pembangunan kembali, tragedinya mengundang sebuah pertanyaan moral. Sejauh mana sebuah pemerintah dapat memaksa warganya, agar menyelamatkan dirinya sendiri".

Harian Belanda Trouw menilai buruknya penanganan dampak bencana angin topan „ Katrina”.

"Bencana di New Orleans dan kawasan sekitarnya memunculkan gambaran seperti yang terjadi di negara berkembang. Ratusan atau mungkin ribuan korban tewas, tidak terhitung jumlah bangunan yang hancur, warga yang berada diatas atap rumah yang hampir dicapai genangan air memberikan isyarat minta pertolongan, toko-toko dijarah, regu penyelamat dengan susah payah menjalankan tugasnya. Seperti biasanya, warga yang miskin yang paling menderita dalam setiap bencana. Bencana angin topan“ Katrina“ menunjukkan betapa negara adidaya Amerika Serikat tidak cukup menyiapkan dirinya dalam menghadapi bencana alam".

Pertanyaan yang serius terhadap masyarakat Amerika Serikat. Demikian ditulis harian Inggris The Indenpenden yang terbit di London, dalam menanggapi dampak bencana angin topan „ Katrina“.

"Dampak bencana angin topan „ Katrina“ memunculkan pertanyaan serius mengenai bentuk masyarakat Amerika Serikat dan prioritas yang disiapkan pemerintah. Ini sebuah sistem yang mengundang pertanyaan, sejauh mana administrasi pemerintahan cukup profesional dalam menghadapi bencana alam yang besar".

Harian Belanda De Volksrant yang terbit di Den Haag menyebut bencana angin topan „ Katrina“ sebagai ujian berat yang baru bagi Presiden Bush.

"Terjangan angin topan „ Katrina“ berarti sebuah ujian berat baru bagi Presiden Bush. Dan mungkin yang terberat setelah peristiwa serangan teror tanggal 11 September 2001. Sekarang ia harus membentuk manajemen krisis di tingkat nasional agar pejabat setempat dapat melakukan usaha pembangunan kembali. Ujian berat ini datang pada saat kebijakan politiknya disorot, sehubungan dengan berlanjutnya berita buruk dari Irak".