1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Perketat Kontrol Internet

(ap/afp/dn/rzn)10 Januari 2009

Cina kembali memperluas kampanye anti pornografi di Internet. Beberapa situs besar dijadikan sasaran. Diantaranya Google yang kemudian meminta maaf dan berjanji membersihkan situsnya dari muatan berbau porno.

https://p.dw.com/p/GVnA
A computer user is silhouetted with a row of computer monitors at an Internet cafe in Shenyang, northern China's Liaoning province Wednesday Jan. 23, 2008. China shut down 44,000 Web sites and arrested 868 people for Internet pornography last year, state media said Wednesday. (AP Photo) ** CHINA OUT **
Seorang pengguna internet di kota Shenyang, utara China.Foto: AP

Tak tanggung-tanggung, enam jawatan pemerintah, di antaranya Departemen Keamanan Umum Cina mengepalkan tangan terhadap 15 situs internet karena dianggap menyebarkan muatan berbau porno. Di antara situs yang dijadikan sasaran adalah mesin pencari Google, Baidu dan ketiga situs internet terbesar di Cina Sohu, Sina dan Netease.

Menurut pemerintah Cina, ke-15 situs tersebut sebelumnya telah mendapatkan peringatan, namun diabaikan. Situs pencari Google dan Baidu dianggap mempermudah akses terhadap situs porno. Selain itu Cina juga mengecam situs internet lainnya yang menampilkan gambar-gambar vulgar, meski yang memuat adalah para pengguna internet sendiri.

Google meminta maaf

Seruan pemerintah Cina tersebut ditanggapi oleh Google dengan meminta maaf dan berjanji akan membersihkan situsnya dari link-link yang menghubungkan dengan situs porno. Selain itu Google juga menyatakan siap untuk “menjadi warga Cina yang taat undang-undang.”

Reaksi Google tersebut tidak mengherankan meski sebelumnya perusahaan internet raksasa itu sempat menampik tudingan pemerintah Cina. Dua tahun lalu Google juga menyatakan bersedia membatasi akses informasi pada situsnya google.cn, agar bisa melebarkan sayap bisnisnya di Cina.

Kontrol Beijing di dunia Maya

“Pemerintah Cina akan terus mengawasi, menghukum atau bahkan menutup semua situs internet yang menolak memperbaiki kesalahannya,” tandas Cai Mingzhao, Deputi Direktur Dewan Negara untuk Informasi, seperti dilansir Daily News.

Tahun lalu Cina juga sempat mendapat hujan kritik lantaran membatasi akses informasi di internet selama Olympiade di Beijing. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencatat dalam laporannya yang dipublikasikan tahun 2008 lalu, “Cina memperluas kampanyenya untuk mengontrol dan menyensor Internet, seiring dengan langkahnya memberangus kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.”

“Kebebasan internet di Cina telah mendapat pengakuan dari banyak negara, bahkan dari negara-negara barat“, tampik Perdana menteri Cina, Wen Jibao pada sebuah wawancara dengan stasiun televisi CNN, september tahun lalu.

Atas tuduhan sensor di Internet, Wen Jinbao berdalih, “Cina juga seperti negara lain yang terpaksa memperketat sejumlah peraturan demi keamanan. Jadi ini murni demi keamanan negara dan menjamin kebebasan mayoritas warga Cina.”