1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Partai Republik AS Tetapkan JD Vance sebagai Cawapres Trump

16 Juli 2024

Donald Trump memilih Senator James David Vance dari Ohio sebagai pasangannya pada Pilpres AS. Sebelumnya, Vance dikenal sebagai kritikus Trump saat menjabat sebagai Presiden AS.

https://p.dw.com/p/4iLh7
Konvensi Nasional Partai Republik (RNC)
JD Vance dan istrinya, Usha Chilukuri Vance, memasuki tempat perhelatan di Konvensi Nasional Partai Republik (RNC)Foto: Charles Rex Arbogast/AP/picture alliance

Sekitar dua jam setelah Donald Trump memposting di platform media sosialnya, Truth, Konvensi Partai Republik (RNC) secara resmi menetapkan Senator James David Vance sebagai calon wakil presiden yang akan berlaga di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

"JD adalah perwujudan nyata dari impian Amerika," kata Wakil Gubernur Ohio Jon Husted saat mengajukan nama Vance di RNC.

Sementara itu, Joe Biden, yang menjadi saingan Trump di Pemilu AS, mengecam pilihan calon wakil presiden dari Partai Republik tersebut.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Dia adalah tiruan Trump dalam berbagai isu," kata Biden kepada para jurnalis sesaat sebelum menaiki pesawat menuju Nevada. "Saya tidak melihat ada perbedaan."

Siapakah calon wakil presiden Trump, JD Vance?

Senator Ohio, JD Vance, telah ditunjuk sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden pada November mendatang.

Vance adalah seorang veteran Korps Marinir berusia 39 tahun yang menjadi terkenal dengan memoarnya pada 2016, "Hillbilly Elegy," yang menceritakan kesulitan yang ia hadapi saat tumbuh besar di Appalachian Kentucky dan Ohio.

JD Vance dan Donald Trump
Dari seorang kritikus, JD Vance telah beralih menjadi pendukung setia Donald TrumpFoto: Shannon Stapleton/REUTERS

Ketika Trump pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun yang sama, Vance menyebut Trump "berbahaya" dan "tidak layak untuk menjabat."

Namun, Vance memiliki kedekatan dengan keluarga Trump ketika Donald Trump Jr. menjadi penggemar bukunya. Dia akhirnya bertemu dengan Trump saat menjabat Presiden AS pada 2021.

Setelah terpilih sebagai Senator Ohio pada 2023, Vance membela kebijakan dan tindakan Trump, yang menurutnya beresonansi dengan para pemilih yang merasa dilupakan oleh partai.

"Dia memahami apa yang sedang dijalankan Trump dan tidak seperti anggota Partai Republik lainnya di Washington, dia setuju dengan hal tersebut," ujar komentator konservatif Tucker Carlson kepada Reuters.

Kemunculan perdana Trump usai insiden penembakan

Donald Trump menghadiri Konvensi Partai Republik di Milwaukee, AS, sekitar pukul 9 malam waktu setempat.

Ia mengenakan kain kasa medis yang menutupi sebagian besar telinga kanannya.

Donald Trump muncul ke publik setelah peristiwa penembakan
Para delegasi Partai Republik bersorak gembira saat Trump hadirFoto: Jeenah Moon/REUTERS

Trump tiba saat pembicara meninggalkan panggung dan saat band mengisi jeda acara.

Mereka memainkan lagu Lee Greenwood "God Bless the USA" setelah perkenalan singkat untuk Trump, yang tidak berbicara, tetapi memberi isyarat dan mengepalkan tinjunya ketika layar besar di tempat itu terfokus padanya.

"Hadirin sekalian, Presiden ke-45 Amerika Serikat, dan akan segera menjadi Presiden ke-47 Amerika, sambutlah Donald J. Trump," ujar sang penyanyi kepada para hadirin.

Biden: Debat dengan Trump pada September

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan di stasiun televisi NBC bahwa ia akan ambil bagian dalam debat presiden yang dijadwalkan kedua melawan Donald Trump pada September mendatang.

"Saya akan berdebat dengannya ketika kami sepakat untuk berdebat. Dan saya setuju untuk berdebat dengannya pada September," kata Biden.

Biden menghadapi kritik sejak penampilannya dalam debat pertama bulan lalu dan mendapatkan sorotan terkait penampilan publiknya sejak saat itu. Biden menghadapi pertanyaan tentang hal ini selama wawancara dengan NBC.

"Lihatlah, 14 juta orang memilih saya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat," kata Biden, merujuk pada hasil pemilihan pendahuluan dan kaukus Partai Demokrat. "Saya mendengarkan mereka."

Ketika ditanya apakah ia telah menonton debat secara penuh, ia mengatakan, "Saya telah menonton sebagian, tetapi tidak seluruh debat."

rs/ha (AP, AFP, Reuters, dpa)