1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cari Solusi Birma, Gambari Sambangi Indonesia

Ayu Purwaningsih17 Oktober 2007

Setelah Thailand dan Malaysia, giliran Indonesia kini yang disambangi Ibrahim Gambari.

https://p.dw.com/p/CJ7o
Gambari Bertemu Aung San Syu Kii
Gambari Bertemu Aung San Syu KiiFoto: AP

Utusan khusus Perserikatan bangsa-bangsa untuk masalah Birma itu, membawa misi menghentikan pelanggaran HAM dan pembungkaman demokratisasi negara yang baru-baru ini dibanjiri darah pemrotes kebijakan otoriter Junta Militer. Gambari ingin melihat pandangan negara-negara tetangga terhadap Birma. Indonesia sebagai anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara ASEAN, diharapkan dapat mengubah retorika ASEAN menjadi tindakan nyata untuk menyelesaikan krisis itu. Namun kalangan aktivis gerakan prodemokrasi bagi Birma mengkhawatirkan sikap Indonesia akan setali tiga uang dengan ASEAN yang terlihat cenderung menghindari sanksi bagi Myanmar. Debbie Stothard, koordinator LSM Altsean Burma mengatakan: “Bila Indonesia lebih menginginkan dialog damai sebagai solusi untuk Birma. Kita dapat memahami itu, meski kita tahu junta militer tidak akan melakukannya, kecuali ada tekanan yang sangat kuat. Indonesia yang sebelumnya berada di bawah kediktatoran rezim militer dan bulan depan akan memimpin Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban karena merupakan negara terbesar di ASEAN. Seharusnya bisa menghindarkan Birma, dari ancaman berada di bawah rezim militer hingga 20 tahun mendatang.“

Penggiat HAM Tri Agus menambahkan: „Sikap Indonesia mungkin tak jauh dari ASEAN. Sangat ironi, padahal Indonesia sendiri pernah berada di bawah rezim militer.”

Meski tidak mudah untuk mendorong junta militer Myanmar ke arah demokratisasi, menurut Stodthard, harapan untuk memperjuangkan demokratisasi di Birma masih harus terus dipupuk. “Kami harap misi Gambari bisa sukses. Selalu saja ada harapan. Kita tidak bisa menyerah pada situasi ini. ASEAN juga punya tanggung jawab. Bila mereka ingin menunjukkan posisinya di dunia internasional, maka ia juga harus memperlihatkan bahwa ASEAN juga mampu menyelesaikan masalah di wilayahnya.”

Selain mendekati negara-negara tetangga Myanmar, Gambari juga akan mengunjungi China, India dan Jepang, sebagai mitra ASEAN, untuk misi serupa. Ia dikabarkan juga akan kembali ke Myanmar pada pertengahan November mendatang.

Krisis di Myanmar atau Birma kembali mendapat sorotan bulan-bulan terakhir ini setelah belasan orang meninggal dunia akibat tindakan anarkis yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar dalam membubarkan aksi damai yang dimotori oleh para biksu Birma. Dari informasi organisasi-organisasi HAM, pemerintahan Junta Militer Myanmar masih melakukan aksi penangkapan para aktivis.