1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Tarik Pasukan, Obama Tetap Mengecam

10 September 2008

Hanya 8.000 serdadu AS yang akan ditarik pulang, dari seluruhnya 146.000 serdadu Amerika di Irak. Obama menganggapnya kebijakan setengah hati.

https://p.dw.com/p/FFgi
Militer Amerika berjaga di depan Museum BagdadFoto: AP

Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat akan menarik sebagian pasukannnya dari Irak.Namun, penarikan hanya akan berlangsung sesudah George Bush tak lagi menjabat sebagai presiden. Penarikan itu dijadwalkan bulan Februari, sementara masa jabatan George Bush berakhir bulan Januari.

Betapapun, ini tetap merupakan sebuah perkembangan baru. Selama ini George Bush selalu menampik berbagai seruan penarikan pasukan. Bahkan sesudah tampak jelas bahwa mayoritas rakyat Amerika menginginkannya. George Bush menjelaskan:

“Begini dasar pertimbangannya. Kendati musuh di Irak masih tetap berbahaya, kita sudah bisa mengendalikan keadaan. Pasukan Irak sudah makin mampu melancarkan sendiri serangan dan memenangkan pertempuran.”

Perubahan angin politik juga berhembus di pihak Irak. Pemerintah Nuri Al Maliki selama ini menyatakan bahwa kehadiran pasukan Amerika masih sangat diperlukan hingga bertahun-tahun ke depan. Namun kali ini, suaranya berbeda. Seperti tampak dari ucapan Menteri Luar Negeri Irak Hoshyan Zebari:

“Kami tentu ingin terus melangkah maju, dan memaksimalkan kondisi keamanan yang sudah dicapai secara bersama oleh aparat Irak dan tentara Amerika. Kami yakin sekali, keadaan aman ini bisa dipertahankan. Sekarang ini saja kami telah menangani keamanan di 11 dari 18 provinsi. Yang terakhir provinsi Anbar, yang pernah menjadi sarang Al Qaida, baru saja diserah terimakan sepenuhnya kepada aparat Irak.”

Harus diakui, keamanan di Irak sedikit membaik. Misalnya, serangan bunuh diri Al Qaida menurun, hingga hanya tinggal tiga persen saja dari seluruh serangan yang terjadi di Irak. Kendati, jumlah korbannya masih tetap besar, mencapai dua pertiga dari seluruh korban yang jatuh tahun ini.

Kembali Menteri Luar Negeri Irak Hoshyan Zebari: "Tentunya, yang namanya kemenangan bagi rakyat Irak adalah terbentuknya suatu Irak yang demokratik, damai, stabil. Dan memperoleh suatu pemerintahan yang bisa mewujudkan semua itu. Baru saja, parlemen Irak pindah dari kawasan hijau dengan pengamanan luar biasa ketat, ke gedung baru di luar kawasan hijau. Ini merupakan isyarat kuat dari meningkatnya keamanan dan kepercayaan diri kami."

Bush menyebut penarikan 8.000 pasukan dari Irak yang akan dilakukan bertahap itu sebagai Return on Success, pulang dalam keberhasilan. Bush mengatakan, sebagian pasukan yang ditarik dari Irak itu akan benar-benar pulang ke pangkalannya di Amerika. Sebagian lagi dialihkan penugasannya ke Afghanistan. Ini akan merupakan bagian dari penguatan pasukan Amerika di Afghanistan. Karena situasi keamanan di negeri itu belakangan justru makin memburuk. Serangan-serangan Taliban dan Al Qaida meningkat, dan korban jatuh berlipat ganda. George Bush:

“Misi yang diemban pasukan ini adalah bekerja sama dengan pasukan Afghanistan untuk menciptakan keamanan bagi rakyat Afghan, melindungi infrastruktur dan lembaga-lembaga demokrasi Afghanistan, dan membantu mewujudkan jaminan atas pelayanan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan. Dan mereka akan membantu menunjukan perilaku yang kontras di Afghanistan: tatkala para teroris dan ekstremis sengaja menyasar dan membunuh rakyat biasa, pasukan koalisi dan tentara Afghanistan justru mempertaruhkan jiwa untuk melindungi jwa rakyat biasa”.

Langkah ini tampaknya akan merupakan satu-satunya keputusan penting Bush mengenai Irak sebelum meninggalkan jabatannya. Sesuatu yang dianggap akan membebani siapapun presiden penggantinya. Kandidat Partai Demokrat Barrack Obama mencibir keputusan yang dianggapnya setengah hati, dan sama sekali tidak membahas betapa gawatnya situasi di Afghanistan.(gg)