1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bulgaria Akan Dirikan Instalasi Nuklir

16 Maret 2011

Di Belene, hingga 2016 akan dibangun sebuah pembangkit tenaga listrik baru. Para pelindung lingkungan peringatkan bahaya yang terkandung dalam teknologi yang digunakan Rusia dan ancaman gempa bumi.

https://p.dw.com/p/10aWK
Pendirian instalasi nuklir Belene, BulgariaFoto: AP

Selama ini, bisa dibilang eforia nuklir dapat ditemukan di mana-mana di Belene. Sekarang, itu mulai surut, tetapi hanya sedikit. Pemerintah Bulgaria saat ini mencari investor bagi pembangkit listrik tenaga nuklir yang belum selesai sepenuhnya. Dalam empat tahun PLTN yang berlokasi di bagian utara negara itu harus selesai.

Penduduk Belene berharap, sekarang lebih banyak dana diinvestasikan dalam keamanan untuk mengantisipasi gempa bumi, karena dua tahun lalu gempa bumi terjadi di dekat lokasi itu, dengan kekuatan 5,3 pada skala Richter. Walaupun ada bahaya gempa bumi penduduk tetap berharap, pembangunan akan dilanjutkan, seperti dikatakan seorang pria warga daerah itu. "Saya senang, jika di sini ada banyak pekerjaan baru. Kota akan berkembang dan uang akan mengalir. Itu bagus."

Ditentang Aktivis Lingkungan

Setelah peristiwa di Jepang, di Bulgaria juga timbul perlawanan atas rencana pendirian PLTN itu. Proyek itu sudah lama ditentang aktivis lingkungan, terutama karena ancaman gempa bumi di daerah itu. Tetapi Bulgaria sudah menginvestasikan banyak uang dalam pembangunan reaktor. Pakar energi Tankositsh mengeluh, "Orang mengatakan, itu teknologi Rusia. Memang, itu benar, tetapi sistem keamanan yang paling penting berasal dari barat."

Geplantes Atomkraftwerk in Belane, Bulgarien
Pekerja pembangunan ketika proyek itu baru diresmikan.Foto: DPA

Belene adalah proyek partai sosialis Bulgaria. Setelah pergantian kekuasaan pertengahan 2009 lalu, pemerintah baru yang konservatif menghentikan proyek itu. Tetapi bukan karena bahaya gempa bumi, melainkan karena kekhawatiran akan semakin kuatnya pengaruh Rusia atas pasokan energi Bulgaria. Selain itu, ketidakjelasan juga timbul dalam masalah pendanaan. Hanya jika investor Barat ikut menanamkan modal, pembangunan PLTN itu akan dilanjutkan.

Ikutsertakan Rusia

Namun penanam modal dari Barat sekarang masih sulit ditemukan, setelah perusahaan Jerman RWE keluar dari proyek itu dua tahun lalu. Tanja Nikolova, pelobi energi nuklir Bulgaria mengatakan, setiap proyek harus dinilai secara khusus, dan ia percaya, investasi di bidang itu manfaatnya besar.

Sekarang, pembangunan instalasi dimulai kembali. Karena tidak ada alternatif lain, pemerintah Bulgaria mengikutsertakan investor dari Rusia, walaupun tidak disukai. Pembangkit listrik tenaga nuklir itu akan memakan dana 6,8 milyar Euro. Instalasi itu rencananya akan dapat menahan guncangan gempa bumi yang berkekuatan sampai 7 pada skala Richter. Uni Eropa telah menyetujui pembangunan tersebut. Instalasi di Belene itu akan menjadi instalasi pertama yang dibuat Rusia di wilayah Uni Eropa.

Ketika ditanya tanggapannya atas pembangunan instalasi nuklir di lokasi yang rawan gempa itu, seorang perempuan berkata, "Saya senang dengan pembangunan itu. Di lain pihak saya juga takut. Tetapi terutama karena banyaknya warga asing yang datang. Saya juga takut akan perubahan di kota ini." Warga kota Belene tetap berpegang pada rencana pendirian PLTN itu. Mereka percaya pada keamanan instalasi nuklir dan mengharapkan standar hidup tinggi.

Andreas Meyer-Feist / Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih