1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270809 Reax Brüssel CIA-Verhörmethoden

27 Agustus 2009

Tak ada yang benar-benar terkejut di Uni Eropa, saat laporan rahasia CIA mengenai metode interogasi terhadap tersangka teror, dipublikasi Senin lalu (24/08).

https://p.dw.com/p/JJR8
Adegan metode penyiksaan Waterboarding dalam film Amnesty International "Stuff of Life"Foto: picture alliance / dpa

Sudah lebih dari tiga tahun penyidik khusus Dewan Eropa, Dick Marty, berkutat dengan masalah itu. Pada Januari 2006, ia menyampaikan laporan sementara tentang aktivitas ilegal dinas rahasia Amerika Serikat, CIA.

Ketika itu Marty menyimpulkan, "...terdapat sejumlah orang, tersangka teroris, sekali lagi tersangka, atau simpatisan, yang diculik, dipindahkan ke Eropa diluar kemauannya, dipenjara. Hal ini betul-betul di luar legalitas!"

Ini tentang penjara rahasia CIA, yang dioperasikan di dalam dan di luar Eropa, selama masa pemerintahan Presiden AS George W. Bush. Antara lain di Polandia dan Rumania, negara anggota Uni Eropa. Di penjara-penjara rahasia itu, para tersangka teroris ditahan dan disiksa, tanpa ada tuduhan resmi.

Walau sudah diketahui lama, laporan terinci mengenai metode interogasi dengan penyiksaan yang digunakan CIA tetap menimbulkan kegusaran di kantor pusat UE di Brussel.

Martin Schulz, Ketua Fraksi Sosialis di Parlemen Eropa mengatakan, "Saya syok. Dinas rahasia sebuah negara hukum tidak boleh berlaku seperti itu. Mengejutkan saat mengetahui dengan cara apa pemerintah Bush-Cheney membiarkan CIA bekerja."

AS mengobarkan perang melawan terorisme internasional untuk melindung HAM dan mempertahankan demokrasi serta kebebasan di seluruh dunia. Begitu alasan resmi Washington ketika itu. Tetapi, lewat cara-cara ilegal yang digunakannya, AS justru memperolok-olok nilai-nilai yang katanya ingin diperjuangkan, kata Martin Schulz, politisi Jerman di parlemen Eropa. Salah satu orang yang bertanggungjawab adalah mantan Wakil Presiden Dick Cheney, yang sekarang pun membela metode penyiksaan brutal sebagai hal yang dapat dibenarkan, kata Schulz.

Ia menandaskan, "Di mata saya, Dick Cheney adalah salah satu orang yang paling bertanggungjawab atas perang paling kotor dalam dekade terakhir ini. Dan jika ia bertanggungjawab atas metode penyiksaan, maka dialah orang yang harus dicemaskan oleh para jaksa dan hakim."

Pemerintah baru AS yang dipimpin Barack Obama kini menetapkan peraturan baru bagi interogasi tersangka teror. Cara keras boleh, tapi penyiksaan tidak. Apa yang terjadi dalam interogasi di sel-sel khusus, seperti Bagram atau Guantanamo, harus dilaporkan kepada presiden. Komite Internasional Palang Merah juga harus memperoleh akses ke penjara-penjara khusus itu. Keputusan Obama disambut baik Parlemen Eropa.

Tetapi, di dalam negerinya sendiri, Obama mendapat tentangan karena ia tidak menghendaki kasus-kasus penyelewengan CIA di masa lalu, diungkap sampai ke pengadilan.

Blagorodna Grigorova/ Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk