1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

BRICS Buka Peluang Terima Anggota Baru

2 Juni 2023

Menteri luar negeri dari kelompok BRICS bertemu di Afrika Selatan, Kamis (01/06). Selain menyerukan tatanan dunia 'multipolar', dua negara anggota, yakni Cina dan Rusia, membuka peluang diterimanya anggota baru.

https://p.dw.com/p/4S5o1
Para menteri luar negeri dari blok negara-negara BRICS bertemu di Cape Town dan menyerukan tatanan dunia 'multipolar'.
Para menteri luar negeri dari blok negara-negara BRICS bertemu di Cape Town dan menyerukan tatanan dunia 'multipolar'.Foto: Foreign Ministry Press Service/ITAR-TASS/IMAGO

Para menteri luar negeri dari kelompok BRICS yang terdiri dari lima negara menyerukan "penyeimbangan kembali" tatanan dunia dalam pembicaraan hari Kamis (02/06) di Afrika Selatan.

"Pertemuan kami harus mengirimkan pesan yang kuat bahwa dunia ini multipolar, bahwa dunia ini sedang dalam penyeimbangan kembali dan bahwa cara-cara lama tidak dapat mengatasi situasi-situasi baru," kata Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, dalam pidato pembukaannya. "Kami adalah simbol perubahan dan harus bertindak sesuai dengan itu."

Jaishankar mengatakan bahwa konsentrasi kekuatan ekonomi "membuat terlalu banyak negara bergantung pada beberapa negara."

Apa yang dibahas oleh para menteri luar negeri BRICS?

Kelompok BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Pembicaraan di antara para utusan utama dari kelompok tersebut minggu ini berpusat pada potensi penggunaan mata uang alternatif selain dolar AS untuk perdagangan internasional dan memperkuat Bank Pembangunan Baru (New Development Bank).

Para anggota blok ini juga membahas reformasi pengambilan keputusan global, di mana Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor mengkritik kurangnya representasi permanen Afrika di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

BRICS buka peluang menambah anggota baru?

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa "lebih dari selusin" negara telah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan kelompok BRICS.

Kemungkinan perluasannya dapat mencakup negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Lavrov mengatakan bahwa isu perluasan ini telah didiskusikan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan, yang juga berada di Cape Town.

Wakil Menteri Luar Negeri Cina Ma Zhouxu juga mengatakan bahwa Beijing mengharapkan kelompok ini untuk menerima anggota-anggota baru.

"Kami mengharapkan lebih banyak negara untuk bergabung dengan keluarga besar kami," kata Ma.

Akankah Putin hadiri pertemuan puncak BRICS pada Agustus?

Pembicaraan ini dilakukan menjelang pertemuan puncak yang akan diadakan di Johannesberg pada bulan Agustus dan Presiden Rusia Vladimir Putin diundang.

Mengingat Afrika Selatan adalah anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin, maka Afrika Selatan seyogianya akan diminta untuk menangkap presiden Rusia di bawah ketentuan perjanjian yang membentuk ICC.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Pandor menegaskan pada hari Kamis (02/06) bahwa pemimpin Rusia diundang untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut, dan mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan "opsi-opsi hukumnya."

Putin belum mengonfirmasi keikutsertaannya dalam KTT tersebut, dan Kremlin hanya mengatakan bahwa Rusia akan mengambil bagian "di level-level yang sepatutnya."

bh/gtp (AFP, Reuters)