1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Boeing dan Otoritas AS Peringatkan Maskapai Soal 737 MAX

7 November 2018

Boeing dan otoritas penerbangan AS akan menerbitkan peringatan bagi maskapai soal potensi kesalahan pada piranti lunak pada pesawat 737 MAX. Arahan tersebut berdasarkan temuan investigasi kasus kecelakaang Lion Air JT610

https://p.dw.com/p/37o2j
Indonesische Luftlinie Lion Air, Boeing 737
Foto: picture-alliance/E. Thompson

Raksasa penerbangan Amerika Serikat, Boeing, dikabarkan akan segera membuat arahan tertulis bagi semua maskapai penerbangan yang menggunakan pesawat 737 Max miliknya. Arahan tersebut berbasis pada informasi yang dikumpulkan melalui investigasi penyebab kejatuhan pesawat milik maskapai Lion Air yang menewaskan 189 orang di Indonesia.

Sementara itu harian Wall Street Journal melaporkan Otoritas Penerbangan Federal (FAA) juga berniat menerbitkan peringatan keselamatan terhadap potensi kesalahan pada piranti lunak pengendali penerbangan. Peringatan ini harus dipatuhi oleh semua maskapai penerbangan di Amerika Serikat yang mengoperasikan Boeing 737 Max 8.

Baca juga:Empat Penerbangan Terakhir Pesawat Lion Air JT 610 Alami Kerusakan 

Boeing 737 Max yang antara lain dioperasikan Lion Air berpotensi mengalami malfungsi akibat kesalahan pengukuran pada sistem pemantau penerbangan yang menyebabkan pesawat "menukik secara tiba-tiba." Piranti lunak tersebut secara otomatis akan membuat hidung pesawat menukik jika mendeteksi kemungkinan terjadinya stall, atau kondisi ketika pesawat kehilangan daya angkat.

Salah satu indikasi terjadinya stall pada penerbangan adalah bertambahnya sudut serangan atau Angle of Attack, di mana udara melintasi sayap pesawat. Semakin besar sudut serangan, maka daya angkat juga semakin berkurang sehingga bisa menyebabkan pesawat kehilangan ketinggian.

JT610 Alami Kerusakan Speed Indicator

Hal ini ditemukan tim investigasi Indonesia pada pesawat milik Lion Air yang mengalami kerusakan pada indikator kecepatan udara dalam empat penerbangan terakhir. Meski demikian Boeing belum akan memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua pesawat 737 Max yang sudah beroperasi.

Bloomberg melaporkan buletin yang bakal dikirimkan Boeing ke semua maskapai hanya menyantumkan peringatan kepada pilot untuk mengikuti prosedur khusus buat mengatasi masalah tersebut.

Saat ini sebanyak 219 Boeing 727 MAX dioperasikan di seluruh dunia, antara lain oleh Lion Air, Norwegian Air, Air China dan sembilan maskapai lain. Perusahaan asal Chicago itu mengklaim telah mengantungi lebih dari 4.500 pesanan untuk pesawat anyar tersebut.

Baca juga:Anggota Keluarga Penumpang Pesawat Lion Air Yang Naas Tuntut Penjelasan 

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh setelah hanya 13 menit mengudara dari Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Senin (29/10). Pesawat ini dijadwalkan terbang menuju kota Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung. Saat ini regu penyelamat berusaha menemukan kotak hitam kedua pesawat yang merekam percakapan di ruang kendali.

Sementara itu keluarga korban pada Rabu (7/11) menyambangi lokasi kejadian di lepas pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, dengan menumpang kapal laut untuk memberikan penghormatan terakhir. Di sana mereka menebarkan bunga dan mengucap doa. Saat ini Basarnas telah menemukan 14 jenazah dari 189 korban jiwa.

rzn/yf (bloomberg, reuters, kompas, detik)