1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bill Gates Akan Tinggalkan Panggung High-Tech

27 Juni 2008

Delapan tahun lalu Bill Gates menyerahkan posisinya di Microsoft kepada rekannya Steve Ballmer. Perhatiannya mulai 1 Juli mendatang akan ditujukan sepenuhnya ke yayasan kemanusiannya.

https://p.dw.com/p/ES7o
Bill Gates pendiri perusahaan raksasa MicrosoftFoto: AP

Ada yang menganguminya dan menganggapnya sebagai visioner besar. Ia merancang perangkat lunak yang tadinya hanya bisa digunakan oleh mesin raksasa. Kini perangkat lunak itu dipakai oleh setiap orang dengan komputer pribadi untuk menulis e-mail, musik, foto, video dll. Namun ada juga yang membencinya. Mereka mengatakan Bill Gates tidak pernah punya ide sendiri. Ia hanya mengimitasi ide orang lain dan lebih lihai menjualnya - bila perlu ia menggunakan kekuasaannya di pasar serta mengkerahkan pengacara-pengacaranya.

Sementara Bill Gates sendiri bagaimana tanggapannya? Dulu, katanya, mesin komputer harganya jutaan dolar dan hanya dikonstruksi untuk perusahaan besar:

"Komputer dirancang untuk menyetak rekening dan membuat bank data raksasa. Mesin itu tidak ada hubungan langsung dengan manusia, dengan kebutuhan pribadi seseorang. Namun hal yang mengubah situasi ini adalah keajaiban mikroprosesor, yang mempunyai kapasitas yang begitu besar dan berbentuk seperti kepingan kecil atau chip. Saat itu, saya dan teman saya Paul Allan memandang kepingan itu dan mengatakan, ini adalah sesuatu yang dapat mengubah mesin komputer menjadi instrumen yang bisa dipakai oleh setiap orang."

Begitulah nadanya bila merajut riwayat hidupnya sendiri. Namun kenyataanya: Bill Gates sendiri tidak pernah mencetuskan ide sendiri yang bersifat revolusioner. Perusahaanya Microsoft yang dibentuk tahun 1975 tidak pernah menjadi penggagas ide baru. Bill Gates hanya mempermak ide orang lain dan mengambil keuntungan dari ide baru itu. Dalam hal ini ia membuktikan dirinya sebagai jenius tulen. Dengan memasarkan sistem operasi jaringan windows, ia berhasil menguasai pasar. Semua saingan disingkirkannya. Pemerintah Amerika Serikat sampai gigit jari dalam upayanya mengakhiri monopoli Gates secara yuridis.

"Itu sudah lama sekali. Kini komputer jauh lebih baik. Kami beruntung dapat membangun perusahaan setingkat internasional. Dan kami beruntung menjadi bagian dari sesuatu yang luar biasa. Padahal kami baru di awal revolusi digital."

Bill Gates sampai sekarang tidak kelihatan seperti seorang revolusioner. Penampilannya masih seperti anak tetangga sebelah, yang selalu nampak gugup memainkan kaca matanya. Berbicara di hadapan banyak orang pun bukan kebiasannya. Namun, itupun tidak perlu ia lakukan lagi - karena kini ia hidup bersama istrinya Melinda di sebuah rumah di Lake Washington dekat Seattle dan menyibukkan diri sebagai "dermawan besar". Ia mendirikan sejumlah yayasan dan menyokongnya dengan milyaran dolar, antara lain membantu program imunisasi di negara berkembang. Kini ia hanya ingin mengurusi yayasan-yayasan itu.