1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Biden Kunjungi NATO

10 Maret 2009

Bagi pemerintah Obama, kemitraannya dengan NATO adalah mutlak. Terutama terkait keterlibatan bersama AS dan NATO di Afghanistan. Hal ini digarisbawahi dengan kunjungan Wakil Presiden Biden di Brussel.

https://p.dw.com/p/H94e
Wakil Presiden AS, Joe BidenFoto: AP

Pemerintah baru Amerika Serikat secara bergiliran tampil di NATO. Pertama, bersama menteri luar negeri anggota NATO lainnya, Kamis minggu lalu (5/3) Menteri Luar Negeri Hillary Clinton hadir di NATO. Kemudian Selasa kemarin (10/3) secara mendadak Wakil Presiden Joe Biden pun datang. Sebelumnya ketika di Brussel Hillary Clinton menuturkan, bahwa pemerintahnya ingin menunjukkan betapa pentingna NATO bagi Amerika Serikat:

„Kami ingin menunjukkan, bahwa kemitraan kami dengan NATO sangatlah penting. Demikian juga tanggungjawab bersama kita menyangkut Afghanistan."

Amerika Serikat sedang merancang kembali strateginya untuk Afghanistan. Wakil Presiden Biden akan bertemu dengan Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer di Brussel untuk membahas rancangan tersebut, kemudian mempresentasikan hasil rancangan awal itu kepada duta-duta negara NATO dan akan menanyakan pendapat mereka mengenai hasil tersebut.

Beberapa minggu lalu Biden sudah mengatakan, sasaran Amerika Serikat adalah sebuah strategi baru untuk Afghanistan, yang didukung oleh semua mitra NATO. Oleh karena itu, Amerika Serikat datang ke NATO untuk berunding.

„Kami betul-betul tertarik dengan saran mereka. Banyak hal yang tergantung pada rancangan ulang strategi baru kita ini. Sebuah strategi baru yang lebih menyeluruh, dimana kita semua mengemban tanggungjawab atas hasilnya."

Yang dimaksud di sini para duta-duta NATO bukan sekedar mendengarkan paparan Amerika Serikat. Meskipun cara penyampaiannya sangat hati-hati, Amerika Serikat sebetulnya sudah melontarkan tuntutan pertamanya kepada para mitranya. Dalam rangka peringatan 60 tahun NATO awal April mendatang kepala negara dan pemimpin pemerintah anggota NATO akan bertemu di Straßburg dan Kehl. Saat itu diharapkan, strategi baru Amerika Serikat untuk Afghanistan akan disetujui oleh anggota NATO lainnya. Rencananya, strategi baru itu akan disahkan dan mencakup kesediaan nyata anggota NATO lainnya membantu Afghanistan di masa mendatang. Joe Biden tidak akan melewatkan kesempatan tersebut untuk mengingatkan hal ini lagi pada mitra NATO di Brussel nanti. Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer mengatakan, peningkatan pembangunan kembali di Afghanistan memang penting. Walaupun begitu, Sekjen NATO itu menekankan, masih dibutuhkan tentara tambahan:

„Kita jangan berilusi, bahwa dengan peningkatan komponen sipil berarti, kebutuhan akan tentara menjadi berkurang."

Amerika Serikat sudah menyatakan akan mengirimkan tentara tambahan ke Afghanistan sebanyak 17.000 orang. Sementara Jerman menyampaikan kesanggupannya untuk meningkatkan jumlah tentaranya sebanyak 600 orang. Secara keseluruhannya, itu berarti hampir 4.500 orang. Hingga kini keterlibatan Jerman di Afghanistan tidak pernah melebihi angka itu. (an)