1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berenang di Sungai dan Danau Eropa, Waspadai Ancamannya

Rahka Susanto
1 Juni 2022

Budaya menikmati kesejukan air sungai pada musim panas sudah menjadi tradisi masyarakat di berbagai negara di Eropa. Namun risiko pada keselamatan jiwa tetap ada bagi para perenang. Lalu apa yang harus diperhatikan?

https://p.dw.com/p/4C7Yc
Sungai Aare di Swiss
Sungai Aare di SwissFoto: ANTHONY ANEX/Keystone/picture alliance

Musim panas menjadi waktu yang paling populer bagi banyak warga Eropa untuk mencari kesejukan, salah satunya berenang di sungai. Tak terkecuali warga Swiss yang suka berenang dan menghanyutkan diri, termasuk di Sungai Aare. Tradisi ini bahkan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Meski menjadi tradisi yang populer di tengah masyarakat, namun tidak berarti berenang di sungai dapat dinyatakan aman bagi siapa saja. Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman D Hadad, menyebut sekitar 15 hingga 20 kasus orang hilang atau tenggelam terjadi di Sungai Aare setiap tahun. "Mereka memperoleh informasi tiap tahun kejadian serupa terjadi 15-20 kasus setiap tahun," ungkap Muliaman dalam konferensi pers virtual (28/5).

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, pemerintah setempat telah memasang peringatan kepada pengunjung yang datang atau hendak berenang. Selain itu, informasi mengenai suhu air dan deras arus sungai juga dipublikasikan untuk pengunjung yang hendak menikmati musim panas di sungai Aare.

"Seperti yang saya saksikan, selain warning di lokasi, setiap saat kita bisa mengecek website dari pemerintah lokal bagaimana suhu air hari ini termasuk perkiraan deras arus. Jadi selalu disampaikan," papar Muliaman.

Berdasarkan data tahun 2017, sekitar 5.100 kematian warga Uni Eropa (UE) disebabkan oleh kecelakaan tenggelam. Sementara secara global, Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan sekitar 236.000 kematian akibat tenggelam setiap tahun di seluruh dunia. Pada 2021, kasus tenggelam menjadi penyebab utama ke-3 kematian akibat cedera yang tidak disengaja di seluruh dunia.

Di sungai Rhein di Jerman juga sering terjadi kecelakaan perenang
Di sungai Rhein di Jerman juga sering terjadi kecelakaan perenangFoto: Roberto Pfeil/dpa/picture alliance

Ancaman air yang lebih dingin dari perkiraan

Kawasan perairan sungai, danau dan waduk memang biasanya terbuka dan tidak dijaga, sehingga kerap menjadi destinasi untuk menikmati kesejukan air di tengah teriknya matahari. Namun ada risiko yang bisa masalah serius pada keselamatan diri.

Jadi siapapun yang hendak menghabiskan musim panas dengan berenang di sungai ataupun danau-danau di Eropa harus mewaspadai beragam ancaman. Salah satunya suhu air yang sangat dingin, meski berada pada musim panas atau menjelang musim panas. Umumnya pada bulan Mei, salju-salju di pegunungan mulai mencair dan mengalir ke sungai hingga ke danau. Hal ini yang membuat kondisi air di sejumlah sungai di Eropa sangat dingin meski di musim panas.

Badan Prakiraan Cuaca Amerika Serikat menyebut di laman resminya bahwa berenang di air yang sangat dingin pada musim panas dapat "menguras panas tubuh hingga 4 kali lebih cepat dari udara dingin. Ketika tubuh Anda terkena air dingin, ‘kejutan dingin' dapat menyebabkan perubahan dramatis pada pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.” Hal itu dapat menyebabkan risiko lebih besar dan seseorang dapat tenggelam saat berenang.

Dalam beberapa kasus, tubuh yang terkejut dengan kondisi air yang dingin dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan bertindak. Dalam kondisi seperti ini, jaket pelampung dapat membantu seorang perenang tetap mengapung meski tubuhnya sedang terkejut oleh dinginnya air.

Kondisi yang harus diperhatikan

Jadi bagaimana untuk memastikan lokasi berenang yang aman saat Anda melancong ke Eropa pada musim panas? Terdapat sejumlah tanda-tanda yang dapat diperhatikan.

Pertama, kondisi danau yang tenang serta sungai dengan arus lambat menjadi tempat bagi ganggang untuk tumbuh. Tumbuhnya ganggang dapat memunculkan bahaya kesehatan bagi perenang, utamanya anak-anak. Meski tidak semua jenis alga berbahaya, namun beberapa jenis dapat menimbulkan masalah, mulai dari iritasi kulit dan mata hingga diare jika terminum saat berenang.

Kedua, sebelum menerjunkan tubuh ke sungai atau air, penting untuk mengamati arus sungai dengan terus mempertimbangkan kemampuan berenang yang dimiliki. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur derasnya arus sungai adalah dengan melempar tongkat ke dalam air sebelum berenang. Hal ini untuk memeriksa seberapa cepat arus air bergerak.

Ketiga, Perhatikan pengumuman atau peringatan yang tersedia di sekitar lokasi sungai atau danau. Upayakan untuk memahami kondisi sungai dan danau dengan mencari informasinya melalui situs wisata hingga ulasan di internet dapat dilakukan.

Keempat, perhatikan lokasi di mana Anda akan berenang. Lokasi pertemuan dua sungai atau anak sungai menjadi tempat yang berbahaya untuk berenang. Hal ini tidak lepas dari pertemuan dua arus sungai yang membuat perenang kerap menghadapi kesulitan. Dan yang tidak kalah penting adalah mengamati aliran sungai yang Anda pilih untuk berenang.

Masalah lain terdapat pada arus tersembunyi di dasar sungai atau danau yang kerap menjadi jebakan bagi para perenang. Selain itu, kedalaman muka sungai ataupun danau yang sulit diprediksi oleh para perenang kerap kali menjadi ancaman bagi keselamatan.

hp/rs (dari berbagai sumber)