1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berbagai Proyek Merkel Kunjungi Aljazair

16 Juli 2008

Hanya tiga hari setelah terbentuknya Uni Laut Tengah, Kanselir Jerman Merkel berupaya serius guna memperdalam hubungan negara-negara di Afrika Utara dengan Uni Eropa. Untuk pertama kalinya Merkel berkunjung ke Aljazair

https://p.dw.com/p/EdQ0
Bendera Aljazair dan JermanFoto: AP Graphics/DW

"Untuk mengunjungi Aljazair Departemen Luar Negeri menyarankan tingkat kehati-hatian yang tinggi." Demikian disebutkan dalam situs internet kementerian luar negeri Jerman tersebut. Tapi catatan ini bukan ditujukan sebagai peringatan kunjungan politik Kanselir Jerman Angela Merkel ke Aljazair.

Sekalipun semakin terlihat perbedaan pandangan antara Kanselir Merkel dan menteri luar negeri Frank Walter Steinmeier, saat pembentukan Uni Laut Tengah hari Minggu lalu di Paris, keduanya kembali berada di haluan yang sama, demikian dilaporkan peserta yang hadir. Tapi Steinmeier tidak ikut dalam kunjungan Merkel ke Aljazair. Menurut wakil jurubicara pemerintah Jerman, Thomas Steg hal itu memang wajar karena

"Kunjungan itu menyangkut pengenalan kawasan."

Sebab berbeda dengan menteri luar negerinya, kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel ke kawasan Maghreb adalah yang pertama kalinya. Bulan Oktober 2004, pendahulunya Gerhard Schröder adalah kanselir Jerman pertama yang mengunjungi Aljazair sejak 30 tahun terakhir. Presiden Horst Köhler mengadakan kunjungan resmi ke Aljazair November tahun lalu. Agenda kunjungan Merkel ke Afrika Utara, yang hanya beberapa hari setelah berlangsungnya pertemuan puncak G 8 di Jepang sudah dijadwalkan sejak awal tahun, juga berkaitan dengan Uni Laut Tengah yang baru terbentuk. Demikian Thomas Steg

"Kami memiliki hubungan bilateral tapi juga sebagai salah satu negara terpenting di Uni Eropa memiliki hubungan baik dengan negara-negara di sekitar Laut Tengah. Banyak hal yang mengikat kami, politik internasional, politik bertetangga baik, masalah pengungsi dan hal serupa itu."

Namun terutama meliputi masalah bisnis, karena Aljazair memiliki sumber daya gas dan minyak bumi yang baru dikelola sebagian. Dalam urutan pemasok energi bagi Jerman selama ini Aljazair berada di peringkat ke-6 , peringkat Cina pun lebih baik. Oleh sebab itu kunjungan Angela Merkel disertai delegasi tingkat tinggi ekonomi antara lain ketua perusahaan energi Jerman Eon dan RWE, yang berusaha mendapat lisensi pengeboran. Pertemuan dengan menteri energi Aljazair Chakib Khelil yang sekaligus ketua OPEC termasuk agenda terpenting dalam kunjungan tersebut. Tapi juga di sela-sela kunjungan, disebutkan akan dibicarakan pengiriman kapal perang dan panser-panser bagi Aljazair. Hari Kamis (17/07) Kanselir Merkel akan bertemu dengan Presiden Abdelaziz Bouteflika dan Perdana Menteri yang baru, Ahmed Ouyahia, yang kemungkinan besar akan menggantikan Bouteflika. Tema pembicaraan antara lain perlawanan terhadap terorisme dan masalah pengungsi ilegal ke Eropa.

Dalam agenda kunjungan dijadwalkan pula pertemuan Merkel dengan wakil-wakil masyarakat sipil. Juga rencana pembangunan mesjid terbesar ketiga di dunia oleh perusahaan Jerman di Aljazair yang diperkirakan dapat menampung 40 ribu orang. Dengan disaksikan oleh Kanselir Angela Merkel dan Presiden Mouteflika akan ditandatangani proyek kakap berdana milyaran Euro tersebut. (dk)