1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Bencana Fukushima Tidak Berdampak Besar Pada Kesehatan Lokal

10 Maret 2021

Laporan terbaru tim peneliti PBB dari UNSCEAR menyebutkan, bencana nuklir Fukushima tahun 2011 tidak membahayakan kesehatan penduduk lokal atau meningkatkan risiko kanker akibat radiasi.

https://p.dw.com/p/3qQIV
Reaktor nuklir Fukushima setelah guncangan gempa dan tsunami, 2011
Reaktor nuklir Fukushima setelah guncangan gempa dan tsunami, 2011Foto: DigitalGlobe/dpa/picture alliance

Penduduk Fukushima tidak menderita efek kesehatan yang berbahaya setelah bencana nuklir yang terjadi 11 Maret 2011, kata laporan terbaru PBB yang dirilis hari Senin (8/3). Rangkaian kehancuran dan ledakan di reaktor nuklir Fukushina tahun 2011, yang dipicu oleh gempa bumi dan tsunami susulan, dianggap sebagai bencana nuklir terburuk di dunia sejak bencana Chernobyl pada tahun 1986.

Radiasi nuklir dari bencana di Jepang itu tidak meningkatkan risiko kanker di luar batas normal, kata Komite Ilmiah PBB tentang Efek Radiasi Atom, UNSCEAR.

Selain itu, sejak laporan terakhir pada 2013, "tidak ada efek kesehatan yang merugikan di antara penduduk Fukushima yang telah didokumentasikan, yang secara langsung dapat dikaitkan dengan paparan radiasi dari kecelakaan itu", kata Ketua UNSCEAR, Gillian Hirth.

Lokasi dekontaminasi puing-puing reaktor Fukushima, 2021
Lokasi dekontaminasi puing-puing reaktor Fukushima, 2021Foto: Martin Fritz/DW

Fukushima tidak picu bencana radiasi

Peneliti PBB mengatakan, peningkatan kanker tiroid di antara anak-anak dalam dekade terakhir tidak terkait dengan tingkat radiasi yang lebih tinggi, melainkan karena analisis yang lebih menyeluruh yang menyebabkan lebih banyak kasus dilaporkan.

Di daerah dan negara lain tanpa paparan radioaktif yang lebih tinggi, pemantauan yang lebih baik juga menyebabkan laporan peningkatan jumlah kasus kanker tiroid, kata laporan itu.

"Ini adalah bencana, tetapi ini bukan bencana radiasi," kata ahli biologi radiasi Anna Friedl, yang mewakili UNSCEAR di Jerman, kepada kantor berita DPA.

Setelah bencana Chernobyl di Ukraina tahun 1986, para ahli medis menemukan lebih banyak kanker tiroid di kalangan penduduk lokal di sekitar PTN yang meledak itu, akibat radiasi zat radioaktif.

Risiko kanker masih tetap ada

Pada saat yang sama, PBB memperingatkan, masih ada kemungkinan bahaya kanker akibat kecelakaan PLTN tersebut. Di antara sekitar 170 petugas penyelamat yang terpapar radiasi sangat tinggi, diperkirakan ada dua hingga tiga kasus kanker tambahan. Laporan tersebut juga mengatakan, faktor-faktor lain seperti stres, masalah jantung dan penyakit lain muncul akibat evakuasi.

Gempa bumi dan tsunami berkekuatan 9,0 skala Richter di Jepang pada 11 Maret 2011 memicu bencana meledaknya reaktor nuklir di PLTN Fukushima, yang menyebabkan sejumlah besar radiasi dilepaskan ke lingkungan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak sekitar 220 kilometer di timur laut Tokyo.

Bencana gempa bumi dan tsunami Fukushima menewaskan 19.000 orang dan memaksa sekitar 160.000 penduduk harus mengungsi dari rumah mereka. Namun, bencana PLTN Daiichi di Fukushima dibandingkan dengan bencana Chernobyl, jauh lebih sedikit melepaskan zat radioaktif dan sebagian besar mengendap di laut, bukan di darat.

hp/as (afp, dpa)