1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Kerugian Akibat Bencana Palu Rp 13,82 Triliun

22 Oktober 2018

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian yang diakibatkan bencana Palu mencapai 13,82 trilyun Rupiah. Pemerintah membutuhkan anggaran lebih dari Rp 10 trilyun untuk rekonstruksi daerah bencana.

https://p.dw.com/p/36vH0
Indonesien Erdbeben & Tsunami in Sulawesi
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara

Dampak bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tenggara (Sulteng), yang diperoleh BNPB hingga Minggu (21/10/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat 2.256 orang meninggal dunia, 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik. BNPB juga merilis hasil perhitungan sementara dari kerugian dan kerusakan akibat bencana dahsyat itu mencapai lebih dari Rp 13,82 trilyun. Dengan rincian kerugian non material sebesar Rp 1,99 trilyun dan kerusakan mencapai Rp 11,83 trilyun.

"Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini meliputi 5 sektor pembangunan, yaitu kerugian dan kerusakan di sektor permukiman mencapai Rp 7,95 trilyun, sektor infrastruktur Rp 701,8 milyar, sektor ekonomi produktif Rp 1,66 trilyun, sektor  sosial Rp 3,13 tilyun, dan lintas sektor mencapai Rp 378 milyar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis.

Perlu lebih 10 Trilyun biaya pembangunan kembali

Puluhan ribu bangunan dan infrastruktur yang mengalami kerusakan antara lain 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, retakan jalan 168 titik, serta jembatan 7 unit.

Baca juga: Kisah-kisah Mereka yang Kehilangan Dalam Gempa Palu

BNPB memperkirakan biaya pembangunan kembali pada peridode rehabilitasi dan rekonstruksi akan memerlukan anggaran lebih dari Rp 10 trilyun. "Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya. Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer," ungkap Sutopo.

Hingga kini Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus melakukan pendataan dan melakukan kaji cepat untuk menghitung dampak bencana. Diperkirakan nilai kerugian dan kerusakan akibat bencana Palu akan terus bertambah karena data yang digunakan adalah data sementara. yp/as (BNPB)