1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Belanda, Australia: Jatuhnya MH17 Tanggung Jawab Rusia

25 Mei 2018

Pemerintah Belanda dan Australia menyatakan Rusia harus bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines pada tahun 2014. Para pejabat mengatakan mereka dapat membawa kasus ini ke pengadilan internasional.

https://p.dw.com/p/2yJqd
Ukraine Absturzort der MH17
Foto: Oleg Vtulkin

Belanda dan Australia mengatakan pada hari Jumat (25/05) bahwa Rusia secara hukum bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MH17) di wilayah Ukraina pada tahun 2014 yang menewaskan semua 298 orang penumpangnya.

Pernyataan itu muncul sehari setelah penyelidik internasional mengatakan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal militer Rusia.

Apa yang dikatakan para pejabat?

- Mengutip temuan interim para peneliti, Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok mengatakan bahwa Australia dan Belanda "sekarang yakin bahwa Rusia bertanggung jawab" dalam menjatuhkan pesawat. Dia menambahkan bahwa kedua pemerintah telah "mengambil langkah berikutnya dengan secara formal meminta pertanggungjawaban Rusia."

- Pemerintah Belanda mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kemungkinan" langkah selanjutnya adalah membawa kasus ini ke pengadilan atau organisasi internasional.

- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mendesak dukungan dari masyarakat internasional dan mengatakan temuan ini "mewakili ancaman terhadap keamanan internasional."

Bagaimana tanggapan Rusia?

Kremlin dengan tegas menolak tuduhan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas kecelakaan itu, dan mengatakan, karena Rusia telah dilarang terlibat dari penyelidikan internasional, maka hasilanya tidak dapat dipercayai.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmmitry Peskov, juga menuduh Ukraina memiliki tanggung jawab juga karena gagal melarang lalu lintas udara sipil. Kementerian Pertahanan Rusia juga menuduh bahwa rudal itu milik pasukan Ukraina.

Pemerintah Rusia telah lama membantah terlibat dalam kecelakaan itu. Kamis (24/05), pemerintah mengatakan bahwa peluncur misilnya tidak pernah memasuki Ukraina - meskipun ada bukti foto yang disediakan oleh penyelidik internasional.

Jerman dan pihak lain dukung hasil investigasi MH17

Pemerintah Jerman mendukung seruan agar pihak yang menembak jatuh MH17 dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka, kata juru bicara pemerintah Martina Fietz kepada wartawan.

"Rusia harus memenuhi tanggung jawabnya sehingga tragedi itu dapat sepenuhnya terungkap dan para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban," kata Fietz pada hari Jumat (25/05).

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mendesak Rusia untuk bekerja sama dengan investigasi serta "menerima tanggung jawab" atas jatuhnya pesawat.

Akhir tragis MH17: Sebuah rudal menembak jatuh MH17 pada 17 Juli 2014, di atas Ukraina timur yang dikuasai pemberontak, saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Semua 298 penumpang dan awak tewas, mayoritas dari mereka adalah warga negara Belanda. Beberapa orang Australia juga meninggal.

Penyelidikan internasional: Tim Investigasi Gabungan merilis temuan interimnya pada hari Kamis (24/05). Mereka menemukan bahwa misil Buk yang menembak pesawat itu adalah milik Rusia dan ditembakkan dari brigade rudal anti-pesawat 53 militer Rusia. Penyidik tidak mengatakan pada hari Kamis (24/05) siapa yang benar-benar menembakkan rudal, tetapi mengatakan mereka telah mempersempit pencarian dari 100 orang tersangka menjadi puluhan orang.

Apa yang terjadi selanjutnya: Meskipun pemerintah Belanda telah mengatakan bisa mengajukan kasus terhadap Rusia di pengadilan, prosesnya mungkin akan sangat sulit secara hukum. Menteri Luar Negeri Blok mengatakan setiap upaya untuk meminta pertanggungjawaban Rusia untuk MH17 akan berjalan paralel dengan penyelidikan Tim Investigasi Gabungan.

vlz/rzn (AP, AFP, Reuters)