1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Beberapa Negara Anjurkan Tunda Naik Haji

3 Juli 2014

Pemerintah Filipina menganjurkan warga muslimnya untuk menunda naik haji, akibat penyebaran virus mematikan MERS di kawasan itu.

https://p.dw.com/p/1CUxn
Peziarah di Mekah kenakan masker untuk mencegah penularan MERS (13 Mei 2014)Foto: picture-alliance/AP Photo

Sekitar 6.500 warga Filipina yang ingin menunaikan ibadah haji Oktober tahun ini dianjurkan untuk menunda hingga tahun depan. Diperkirakan, tahun depan penyebaran virus MERS (Middle East respiratory syndrome) sudah bisa diredam. Demikian dikatakan jurubicara kementrian kesehatan Lyndon Lee Suy. "Kami tahu, ini adalah masalah agama. Tapi kami juga wajib memberikan saran bagi masalah kesehatan," demikian Lee Suy.

Jutaan orang melakukan perjalanan naik haji tiap tahunnya ke Arab Saudi, negara di mana kasus MERS paling banyak ditemukan. Tahun ini, musim haji terbesar jatuh di bulan Oktober, sementara Umroh berlangsung sepanjang tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bulan lalu penyebaran MERS sudah berkurang, tapi negara-negara lain harus tetap siap menghadapi musim haji di Arab Saudi.

Sejauh ini MERS telah menyebabkan tewasnya sekitar 284 orang di Arab Saudi, sejak timbul pertama kali April 2012. Ratusan lainnya tertular dan 22 negara lain juga telah melaporkan adanya kasus MERS. Menurut laporan departemen luar negeri Filipina, dari orang yang meninggal di Arab Saudi, setidaknya dua orang adalah warga Filipina. Biasanya warga muslim Filipina hanya melaksanakan naik haji sekali seumur hidup. Tapi menurut Lee Suy, beberapa dari mereka naik haji setiap tahun. Ia menambahkan, sebelum mengeluarkan anjuran itu, pemerintah telah berkonsultasi dengan sejumlah badan muslim.

Anjuran sama dari pemerintah Maroko bagi warganya

Beberapa pekan lalu, Departemen Kesehatan Maroko juga memberikan anjuran serupa bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah haji tahun ini. Awalnya pemerintah hanya menganjurkan warga yang menderita sakit dan rentan penyakit untuk pergi tahun depan. Pemerintah juga mensirkulasikan informasi di antara mereka yang bertekad untuk pergi tahun ini, tentang risiko kesehatan dari virus tersebut. Tapi anjuran sekarang sudah diperluas ke seluruh anggota masyarakat.

Menteri Kesehatan Lahoucine Louardi mengatakan, keputusan itu diambil "setelah berkonsultasi dengan beberapa pihak, terutama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan para menteri kesehatan Arab." Louardi menambahkan, MERS adalah "penyakit berbahaya yang mematikan satu dari tiga yang terinfeksi." Di samping itu, obat penyembuh MERS belum ditemukan.

ml/hp (afp, ap)