1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantuan Pembangunan Rumah Korban Gempa

7 September 2009

Gempa Jabar mengabikatkan setidaknya 73 orang tewas, lebih 600 luka, 81 ribu orang mengungsi. Dijanjikan bantuan pembangunan kembali rumah. Pemerintah sempat menolak bantuan asing, tapi kini mengaku keterbatasan dana.

https://p.dw.com/p/JUHB
Rumah-rumah yang hancurFoto: AP

Bantuan uang untuk membangun kembali rumah yang hancur akibat gempa diputuskan dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor Senin sore. Menteri Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie menyatakan, modelnya mengacu pada penanganan pasca gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah, tahun 2006. "Pembangunan rumah kembali ini, dilakukan dengan satu model seperti (gempa) di Yogya yaitu, pembangunan kembali dilakukan sendiri oleh masyarakat. Dengan koordinasi dengan pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan memberikan dananya kepada Gubernur dan gubernur kemudian kepada Bupati meminta untuk mengkoordinasikan satu kelompok kelompok masyarakat untuk membangun rumah rumah tersebut"

Gempa bumi berskala 7,3 Skala Richter yang mengguncang Jawa Barat, menghancurkan hampir 55 ribu rumah warga serta mengakibatkan lebih dari 115 ribu rumah rusak ringan.

Pemerintah memperkirakan, setidaknya diperlukan 1,5 trilyun untuk membangun kembali rumah rumah warga yang rusak. Menurut Menko Kesra, Aburizal Bakrie, dana untuk keperluan itu akan ditanggung bersama oleh pemerintah pusat dan daerah. "Dalam melakukan pembangunan ini, bapak presiden mengarahkan untuk segera melakukan skema co financing, artinya pemerintah pusat dan daerah yaitu, provinsi dan pemerintah kabupaten kota menanggung secara bersama-sama."

Pemerintah menargetkan, Pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak bisa dimulai pertengahan Oktober nanti, dan diharapkan selesai pada bulan Februari tahun 2010.

Akan tetapi rencana itu, nampaknya masih akan terkendala. Menkokesra Aburizal Bakrie mengakui, dana bencana dalam APBN 2009 sudah habis terpakai. Karena itu, pemerintah pusat, akan akan menggunakan dana cadangan. Lantas bagaimana dengan kemampuan pemerintah daerah? Gubernur Jawa barat, Ahmad Heriawan: "Kita punya dana bencana 90 milyar, tapi tentu saja, pasti itu kurang dan tidak cukup. Ya kita akan usahakan dari anggaran perubahan, mudah mudahan bisa. Tumpuan harapan utama kita kan dari APBN, ya se-kemampuan yang ada dengan dana yang tersedia, masing masing kabupaten kota kan belum tau berapa punya dana."

Pengakuan mengenai terbatasnya dana penanggulangan bencana ini bertentangan dengan pernyataan pemerintah sebelumnya, yang mengaku sanggup melakukan penanganan pasca bencana sendirian, tanpa bantuan masyarakat dunia. Tetapi kini, pemerintah Indonesia nampaknya mulai mengubah sikap. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono: "Kalau ada orang membantu, apalagi di bulan suci ramadhan, itu pahalanya tinggi sekali. Saya kira kalau ada yang mau membantu pak Gubernur, juga Alhamdulillah, membantu Pak Bupati yang kabupatennya kena musibah, juga bersyukur."

Di lapangan, banyak korban gempa yang masih tak tersentuh bantuan yang memadai. Penyakit pasca bencana mulai muncul di banyak lokasi. Dan sangat banyak keluarga yang masih dipaksa tidur di udara terbuka.

Zaki Amrullah

Editor: Ging Ginanjar