1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantuan Korban Gempa di Peru Lambat

18 Agustus 2007

Gempa bumi berkekuatan 8,0 pada Skala Richter adalah yang paling besar di Peru dalam 40 tahun terakhir. Gempa serupa yang mengguncang Peru tahun 1970 lalu menyebabkan 70.000 orang tewas.

https://p.dw.com/p/CIr4
Sebuah keluarga duduk di depan puing-puing rumah mereka di Pisco
Sebuah keluarga duduk di depan puing-puing rumah mereka di PiscoFoto: AP

Setelah terjadinya gempa bumi di Peru, warga yang selamat di lokasi gempa bumi putus asa karena pemberian pertolongan yang berjalan sangat lamban. Jumat kemarin di kota Chinca sekitar 2.000 orang berkumpul dan menuntut bantuan yang sudah dijanjikan. Sementara di kota Pisco dan Ica, yang paling rusak akibat guncangan gempa, penduduk menghentikan kendaraan yang mengangkut bantuan dan mengambil dengan paksa air minum serta bahan makanan. Sementara polisi tidak mengambil tindakan. Demikian laporan radio di lokasi bencana.

Situasi Korban Yang Selamat

Seorang pemimpin desa di daerah yang terpencil, mengeluhkan bantuan yang tidak kunjung datang. Mereka tidak mendapat pertolongan sama sekali. Bahkan air makanan atau selimut juga tidak ada. Sejumlah warga desa berhasil selamat dan berada di lokasi yang cukup aman, tetapi kini tinggal di jalanan. Mereka butuh pakaian untuk anak-anak, juga tenda.

Presiden Alan García menyatakan, mengingat masih banyak korban yang tertimbun puing-puing, kemungkinan besar korban tewas lebih dari 500 orang. Dua hari setelah bencana terjadi, harapan untuk menemukan korban yang selamat sudah tidak ada lagi. Sementara itu, masih terjadi gempa susulan, yang menyebabkan warga kota Pisco panik.

Tindakan Pemerintah

Warga yang terpaksa bermalam di udara terbuka harus merasakan suhu dingin sekitar 10° dan khawatir akan bahaya lain. Mereka takut akan gempa berikutnya dan pencurian yang banyak terjadi. Seorang polisi menyatakan, jumlah penjaga malam ditambah untuk mencegah perampokan. Mereka kerap melepaskan tembakan ke udara untuk menghalau perampok. Presiden García juga telah mengerahkan tentara untuk menjaga keamanan. Ia juga mempertimbangkan diberlakukannya larangan keluar malam.

Setelah kunjungan ke kota Pisco di daerah pantai, Pemimpin Kongres, Luis Gonzales Posada mengatakan dalam wawancara dengan radio RPP, marinir mengirimkan dua kapal laut yang membawa air minum, juga sebuah kapal pertolongan yang akan mengobati warga yang luka-luka akibat gempa. Menurut laporan pers, sebuah helikopter militer yang membawa bantuan jatuh di dekat kota Ica. Dalam kecelakaan itu tidak ada korban tewas.

Upaya Pertolongan dan Penanganan Korban

Sementara itu, tenaga bantuan dari luar negeri tiba di lokasi. Dua tim penolong dari Spanyol yang membawa delapan anjing pelacak mencari korban yang masih terkubur di bawah reruntuhan di kota Pisco. Walaupun harapan untuk menemukan korban yang selamat sudah sangat kecil, tetapi kadang korban yang hidup masih bisa ditemukan setelah tujuh bahkan sepuluh hari. Demikian keterangan pemimpin tim penolong. Badan Bantuan Anak-Anak PBB - UNICEF menyatakan sudah memberikan bantuan sebesar 200.000 Dolar. Selain itu, dana sebesar 300.000 Dolar direncanakan untuk pembangunan kembali.

Menteri Pertanian Peru yang berkunjung ke Pisco dan Ica mengatakan, pihaknya terutama berusaha untuk menangani korban yang selamat. Dua rumah sakit yang rusak akibat gempa sudah penuh dengan korban. Itu masalah besar yang harus ditangani. Setelah gempa bumi Rabu lalu, yang berkekuatan 8,0 pada Skala Richter, sudah terjadi 300 gempa susulan. Jumat kemarin daerah sekitar kota Pisco diguncang gempa empat kali, yang kekuatannya 4,0 pada skala Richter. Demikian keterangan Institut Geofisika Peru.