1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Ki Moon dan Merkel Imbau Agar Hormati ICC

15 Juli 2008

Pada lawatan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon di Berlin, ia dan Kanselir Jerman Angela Merkel menggaris-bawahi kemandirian Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

https://p.dw.com/p/Ed9W
Sekjen PBB Ban Ki Moon (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam jumpa pers di Berlin, 15/07Foto: AP

Ban Ki-Moon dan Merkel juga mengimbau Presiden Sudan al Bashir untuk bekerja sama dengan PBB.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sekjen PBB Ban Ki Moon hanya punya waktu satu jam untuk sederetan tema. Demikian kata Merkel seusai pertemuan dengan petinggi PBB tersebut dan menyebutkan butir-butir pembicaraan, yaitu: situasi di Timur Tengah, Afghanistan, Afrika dan Myanmar. Kanselir Jerman Angela Merkel memuji Sekjen PBB atas peranannya yang konstruktif di semua wilayah krisis itu. Sementara Ban Ki Moon memuji keterlibatan Jerman:

"Saya sangat gembira berada di Berlin hari ini. Seperti yang anda ketahui, Jerman selalu merupakan mitra yang kuat bagi PBB. Saya sangat menghargai kerja sama baik ini."

Ban juga menyampaikan terima kasih atas keikut-sertaan Jerman dalam misi perdamaian PBB dan atas operasi militer yang dilaksanakan dengan mandat PBB. Sedangkan dalam menanggapi perintah penahanan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Presiden Sudan Omar al-Bashir atas tuduhan genosida di provinsi Darfur, kedua politisi bersikap menahan diri. Merkel memperingatkan untuk menghormati kemandirian ICC:

"Kami semua telah sepakat untuk bekerja sama dengan ICC. Mahkamah ini independen dan kita sebaiknya memperkuat peranan ICC dengan tidak mempertanyakan kebijakannya. Dalam hal ini kami mendukung ICC dengan jalan tidak mengeluarkan pernyataan yang kritis."

Sekjen PBB melihat perintah penahan Bashir hari Senin (14/07) sebagai masalah bagi upaya perdamaian PBB. Tapi di Berlin ia menegaskan kemandiriaan mahkamah itu:

"Saya menunjukkan posisi PBB secara jelas. Mahkamah Pidana Internasional adalah lembaga pengadilan independen. Karena itu keputusannya harus dihormati. Perdamaian dan keadilan adalah prinsip-prinsip yang sangat penting yang harus berjalan berdampingan. Perdamaian tanpa keadilan tidak akan langgeng."

Hari Senin (14/07) PBB menarik sejumlah petugasnya dari wilayah krisis Darfur. Tapi ini tidak berhubungan dengan perintah penangkapan yang dikeluarkan ICC. Demikian dikemukakan di New York. Ban Ki Moon mengimbau pemerintah Sudan untuk mendukung petugas-petugas bantuan internasional:

"Sekitar 16.000 petugas bantuan kemanusiaan internasional menolong sekitar empat juta pengungsi. Ini adalah pekerjaan yang mulia. Upaya ini harus didukung. Saya sekali lagi mendesak pemerintah Sudan untuk bekerjasama dengan PBB." (cs)