1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Martin Luther King Jr. Mendapat Nama Jerman?

3 April 2018

Martin Luther King Jr. ditembak dan meninggal 4 April 1968. Pemikirannya menginsipirasi banyak orang di berbagai bagian dunia. Tapi dengan Jerman, dia punya hubungan khusus.

https://p.dw.com/p/2vP7E
Civil Rights March on Washington, D.C.
Foto: National Archives and Records Administration/Marina Amaral

Ayahnya, Michael King, tahun 1934 berkunjung ke Berlin yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Nazi dan Hitler. Ketika itulah Michael King mengganti namanya menjadi Martin Luther King, untuk menghormati tokoh reformator gereja Jerman Martin Luther.

Tiga puluh tahun kemudian, 12-14 September 1964, putranya Martin Luther King Jr. kembali ke kota Berlin, yang ketika itu menjadi ajang perang dingin antara Barat dan Timur. Dia menyampaikan khotbah yang hampir identik di kedua sisi Tembok Berlin, di bagian barat dan bagian timur. Dia memasuki Jerman Timur yang komunis dengan kartu kredit sebagai identitasnya, karena otoritas militer AS di Berlin barat mengambil paspornya.

Pesan Martin Luther King Jr. ketika itu adalah mengajak warga Jerman mengatasi perpecahan. "Karena di sini, di kedua sisi tembok ini, hidup anak-anak Tuhan, dan tidak ada penghalang buatan manusia yang bisa melenyapkan fakta itu," katanya dalam dua khotbah di barat dan timur.

Berlin 1964 Martin Luther King an der Berliner Mauer
Martin Luther King Jr. mengunjungi tembok Berlin, September 1964Foto: picture alliance/Schroewig/Bernd Oertwig

Mengilhami 'revolusi damai'

Pengaruh Dr. Martin Luther King Jr. Di Jerman Timur ternyata tetap hidup sampai aksi-aksi protes non-kekerasan tahun 1989 yang kemudian "merobohkan" Tembok Berlin.

Sekitar 300 kilometer di selatan Berlin, di kawasan Sachsen, pengagum Martin Luther King Jr., Georg Meusel menyebut dirinya sebagai "salah satu aktor dalam revolusi damai."

Tahun 1998, Meusel mendirikan Pusat Kajian Martin Luther King untuk Anti Kekerasan dan Hak-Hak Warga di kota Werdau. Tahun 2003, Meusel pergi ke Berlin timur dan berhasil menemukan rekaman khotbah Martin Luther King Jr. yang ketika itu dibuat oleh dinas rahasia Jerman Timur, STASI.

"Tiba-tiba suara itu muncul dari kebisingan pada pita magnetik," kata Meusel kepada DW. "Sahabat-sahabat Kristenku di Berlin Timur.." demikian Martin Luther King Jr. membuka khotbahnya, empat tahun sebelum ia ditembak mati.

Denkmal für Martin Luther King am Platz der Vereinten Nationen in Berlin
Usulan Monumen Martin Luther King (gambar virtual) di tempat bekas patung besa Lenin di BerlinFoto: Michael Markus Schulz

Monumen untuk seorang pembawa damai

Di Berlin, Michael M. Schulz kini memimpin sebuah inisiatif untuk mendirikan monumen Martin Luther King Jr. di tempat bekas patung besar Lenin pernah berdiri. "Dari seorang diktator sampai seorang pembawa damai" kata Schulz tentang prakarsanya.

50 tahun sejak pembunuhannya, orang-orang Jerman dan banyak orang lain di seluruh dunia tetap terinspirasi dengan perjuangan damai dan pemikiran Martin Luther King Jr. Dan mendengarkan kembali pidato-pidatonya.

Bagi banyak warga Jerman barat, Martin Luther King Jr. adalah contoh ideal untuk melawan ketidakadilan dan kebiadaban masa lalu sejarah mereka, kata Sieglinde Lemke, Profesor Studi Kawasan Amerika Utara di Universitas Freiburg. "King adalah ikon dan simbol keadilan sosial bagi banyak orang di masa itu," katanya.

Jefferson Chase, dw (hp/vlz)