1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Atlet Panjat Tebing Aries Rahayu, Spiderwoman Asal Indonesia

Oswald Nainggolan
26 Oktober 2019

Atlet asal Indonesia Aries Susanti Rahayu meraih medali emas Piala Dunia Panjat Tebing di Xiamen, Cina dan berhasil mencetak rekor baru 6,995 detik dalam nomor speed world putri.

https://p.dw.com/p/3Rx5F
2018 Asian Games Aries Susanti Rahayu
Foto: Reuters/E. Su

Atlet panjat tebing Aries Susanti Rahayu, spiderwoman asal Indonesia, menggemparkan dunia pasca memecahkan rekor dunia Speed World Record di final Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC Climbing Worldcup) di Xiamen, Cina, Sabtu, 19 Oktober 2019. Atlet panjat tebing asal Grobogan, Jawa Tengah ini berhasil memecahkan rekor tercepat di dunia hanya dengan catatan waktu 6,995 detik di nomor speed putri. Rekor dunia di nomor speed putri sebelumnya yaitu 7,101 detik oleh YiLing Song, atlet asal Cina yang menjadi lawan Aries dalam putaran final malam itu. DW Indonesia menemui Aries Rahayu beberapa waktu lalu dan ini rangkuman wawancaranya.

DW: Bagaimana awalnya kamu mengenal olahraga panjat tebing?

Aries Susanti Rahayu: Awalya saya kenal dunia panjat tebing itu waktu saya SMP naik ke kelas 2 tahun 2007 akhir. Sebelumnya saya itu dari SD sampai SMP kelas 1 atlet atletik, atlet lari. Kemudian guru olahraga saya yang melatih saya atletik yang memperkenalkan saya dengan panjat tebing, jadi saya suka sampai sekarang. Guru SMP (Yuli) saya itu masih ada hubungan saudara dengan pelatih pertama saya di panjat tebing (Ari). Mas Ari bicara ke Mas Yuli, butuh atlet cewek untuk PORDA (Pekan Olahraga Daerah-Red) 2009. Mas Yuli bilang, "saya punya atlet atletik dia lumayan lah pecicilan". Akhirnya pulang sekolah diajak ke tempat mas Ari dan melihat wall panjat tebing. "Oh kayak gini ya wall panjat tebing". Waktu melihat ya sudah nyoba aja karena waktu itu kan poinnya masih besar-besar (wall). Pokoknya nyoba manjat sampai atas tapi waktu pertama kali tidak sampai atas. Alhamdulillah mulai dari lari sampai panjat tebing didukung. Karena dari kecil manjat-manjat pohon sebelum manjat tebing.

2018 Asian Games Aries Susanti Rahayu
Nama Aries Susanti Rahayu mulai dikenal publik saat Asian Games 2018, ia sumbangkan satu emas untuk IndonesiaFoto: Reuters/E. Su

Bagaimana pandangan kamu tentang wanita dengan hijab dan bidang olahraga?

Buat saya berhijab itu sebagai identitas dan kewajiban sebagai seorang muslim untuk menutup auratnya kalau dia udah baligh. Kebetulan saya berada di dunia olahraga, otomatis buat saya yang penting berhijab dan menutup aurat. Dan saya mempunyai prestasi yang bisa dibanggakan buat diri saya, negara saya yang mayoritas muslim. Wanita berhijab itu tidak cukup berdiam diri tapi dia juga bisa menorehkan prestasi. Sekarang di dunia panjat tebing ini banyak juga yang pakai hijab. Mungkin kayak dijadikan contoh gitu kan, cewek berhijab bisa berprestasi.

Seperti apa kehidupan sehari-hari kamu sebagai atlet?

Kehidupan kita sebagai atlet hanya latihan, latihan, dan latihan, fokus buat kompetisi. Juara. Yang pasti kalau jadi atlet itu kita harus disiplin. Disiplin tidurnya, istirahatnya, makannya, pola kehidupannya lah sehari-hari itu memang harus disiplin. Dari mulai bangun pagi, subuh salat, terus siap-siap makan sarapan. Kemudian jam 7 kita preparing berangkat ke tempat latihan. Kita latihan dari jam 8 sampai jam 11.30 habis gitu pulang ke hotel, makan siang, istirahat. Jam 2, jam 3 kita berangkat lagi ke tempat latihan sampai magrib. Ya seperti itulah kehidupan atlet itu. Berlatih, berlatih, makan, istirahat. Kalaupun saya jenuh, bosan gitu paling saya sama teman main gitu, kita kan ada waktu libur hari minggu. Kita refreshing kayak pergi ke mall, ke tempat wisata yang ada di Yogya ini, yang paling susah jauh dari orang tua. Kebetulan pelatnas (pemusatan latihan nasional-Red) nya dari 2017 di Yogya jadi dekat rumah. Paling empat jam naik mobil, jadi ibu yang sering datang ke hotel untuk menginap sehari, dua hari biar saya sama ibu, sama keluarga bisa sering ketemu. Kalau bosan dan jenuh pasti ya, karena kehidupan dan rutinitas kita itu sama seperti itu terus. Tapi yang membedakan tujuan kita. Kamu disini itu buat apa? Tujuannya itu buat apa? Buat jadi atlet profesional dan juara saat di kompetisi internasional.

Pernah ada pengalaman buruk sebagai wanita muslim berhijab yang menggeluti olahraga panjat tebing?

Kalau orang bicara langsung sih belum ada, kalau dengar-dengar aja gitu ya ada, di belakang bisik-bisik tetangga gitu kan. Dari pakaiannya, jadi kita ini berhijab tapi serasa kayak telanjang karena pakaian kita kan ketat. Lebih yang ke bagian bawah sih. Kayak pakai legging kan itu ketat tapi mau gimana lagi. Pekerjaan. Atlet. Ya kalau buat saya, saya ga mau peduliin omongan itu yang penting, saya taulah batasan-batasan bagaimana berperilaku wanita muslim yang sudah pakai hijab. Kebetulan dari kecil sudah banyak yang nyinyir, jadi masa bodoh. Jadi ya cuek aja yang penting saya seperti ini gitu tidak merugikan orang lain. Tapi kalau lihat orang sudah hijrah, saya juga mau seperti itu cuma mungkin Allah jalan-Nya besok karena saya masih di kehidupan olahraga.

Menurutmu bagaimana peran wanita di dalam agama dan kehidupan sosial?

Kalau untuk pendidikan, olahraga, ataupun prestasi yang lainnya di islam itu tidak mengedepankan laki-laki. Jadi cowok dan cewek di lingkungan pendidikan, olahraga, ataupun prestasi yang lainnya itu sama, tidak ada yang membedakan kecuali di dalam keluarga atau dia sebagai suami kita, itu wajib taati. Karena di dalam agama, istri di bawahnya suami.

Ada rintangan apa saja selama berkarier sebagai atlet?

Rintangan kalau di dunia olahraga, hampir di semua olahraga pasti kita mengalami cidera. Cidera otot, pergelangan, atau sendi. Tapi itu salah satu proses buat kita menuju impian kita. Itu dinamika dalam kehidupan jadi kalau dalam dunia olahraga cidera itu dinamika seorang atlet. Pasti semua merasakan yang namanya cidera, jenuh. Kalau saya mengatasinya dengan mengingat tujuan awal kita itu apa? Kalau kita punya tujuan, punya mimpi dan kita bertekad buat meraih mimpi itu, ya apapun itu kita jalanin, apapun itu kita terima dengan positif.

Apa target tertinggi ke depannya?

Saat ini fokus untuk Prakualifikasi Olympic ya, doanya biar kita lolos untuk Olimpiade Tokyo 2020, jadi semua orang mau lah di podium olimpiade, itu kan podium tertinggi. Kita usaha aja, kita usaha maksimal Allah yang tentukan.

Ed: ha/yp

Wawancara telah diedit sesuai konteks.