1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Upayakan Keanggotaan Georgia Dalam NATO

5 September 2008

Terkait penampilan Rusia di Georgia, AS menandaskan solidaritasnya dengan presiden Saakashvili. Washington dengan gigih mengupayakan keanggotaan Georgia dalam NATO.

https://p.dw.com/p/FCB9
Wapres AS Dick Cheney bersama presiden Georgia, Mikhail Saakashvili.Foto: AP

Dalam kunjungannya ke Georgia Kamis (04/09) kemarin, wakil presiden AS Dick Cheney menjanjikan bantuan politik dan ekonomi. Selain itu Cheney menyampaikan pula pesan berikut dari Washington:

"AS mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan Georgia, terkait kemungkinan diterima menjadi anggota NATO. AS sangat puas dengan dibentuknya Komisi NATO di Georgia, mengingat KTT-NATO di Bukarest juga menyebutkan, bahwa Georgia akan menjadi bagian dari aliansi itu."

Rusia menentang diterimanya Georgia dalam NATO. Ketua parlemen Rusia, Boris Gryslov mengritik sidang Dewan NATO di Tbilisi yang akan diselenggarakan sekitar dua minggu lagi. Dikatakannya, mengingat agresi Georgia di Ossetia Selatan, itu sulit diterima.

Dick Cheney menegaskan, AS telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai 30 juta dolar. Tetapi dia tidak menanggapi kritik Rusia, bahwa tidak pada tempatnya meengangkut bantuan kemanusiaan dengan kapal perang. Cheney mengulangi janji Presiden Bush, bahwa Georgia akan memperoleh bantuan pembangunan kembali sebanyak satu milyar dolar.

Wakil presiden AS itu memuji presiden Georgia sebagai politisi yang memegang teguh prinsipnya, dan menegaskan dia menghormati hal itu. Sebaliknya Rusia menganggap Saakashvili tidak patut lagi menjadi presiden, mengingat warga Georgia sendiri juga mengritik kepala negara mereka, walaupun tidak secara terbuka. Cheney kembali menegaskan bahwa Georgia berhak atas keutuhan wilayah teritorialnya. Kata Cheney selanjutnya:

"Kami datang untuk membantu rakyat Anda menyembuhkan luka-luka kebangsaan, untuk memulihkan perekonomian dan menjamin demokrasi, kemerdekaan dan integrasi Georgia dalam dunia barat."

Presiden Georgia, Mikhail Saakashvili mengucapkan terima kasih pada Dick Cheney dan mitra-mitra lain di barat atas dukungan yang diterima Georgia:

"Bersama dengan mitra-mitra di UE dan AS kami akan membangun kembali Georgia. Bagi saya prioritasnya adalah membangun kembali bangsa besar ini dan menyampaikan pesan pada dunia, bahwa cahaya kebebasan di Georgia tidak dapat dipadamkan."

Saakashvili kembali berkeluh tentang adanya pembersihan etnis di Abkhazia dan Ossetia Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir sekitar 80.000 warga Georgia sudah terusir dari Abkhazia. Demikian pula sejak perang di Ossetia Selatan, warga Ossetia yang tidak setia pada pemerintahan daerah itu atau pada Rusia, ikut menjadi korban pengusiran. (dgl)