1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Tetap Dukung Pemerintah Afghanistan

15 Februari 2009

Di Kabul, utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan Richard Holbrooke memberikan sinyal, AS tetap mendukung pemerintah Afghanistan yang dilibatkan dalam penelitian kembali strategi Amerika Serikat di wilayah itu.

https://p.dw.com/p/GurH
Presiden Afghanistan Hamid Karzai (kanan) dan Holbrooke di KabulFoto: AP

Sebelum mengunjungi Afghanistan, Richard Holbrooke, utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan melakukan pembicaraan di Pakistan yang merupakan singgahan pertamanya sebagai utusan khusus dari pemerintahan Barack Obama. Namun lain dari di Pakistan, pada akhir lawatannya di Afghanistan, Holbrooke melakukan jumpa pers dan mengemukakan misi dari lawatannya:

„Kami ingin mendengarkan dan berkenalan dengan pandangan anda di sini. Saya membawa pesan pribadi dari Presiden Barack Obama yang menyampaikan dukungannya bagi rakyat Afghanistan dan bagi pemerintahan negara ini yang dipilih secara demokratis."

Afghanistan Kabul Soldaten Patrouille Kandahar
Tentara Afghanistan di KandaharFoto: AP

Afghanistan ikut dalam proses penilaian kembali strategi

Di Afghanistan Richard Holbrooke pertama-tama melakukan pembicaraan dengan para tokoh militer dari pasukan internasional dan Afghanistan, dengan wakil berbagai organisasi bantuan dan organisasi internasional. Setelahnya baru ia menjumpai Presiden Hamid Karsai. Utusan khusus AS itu membawa sebuah berita yang bernada positif bagi Hamid Karsai, yaitu: Afghanistan akan dilibatkan dalam proses penilaian kembali strategi AS di wilayah itu. Mengenainya Karsai mengutarakan:

"Saya sangat berterimakasih karena Presiden Obama menyetujui gagasan saya untuk melibatkan Afghanistan dalam penelitian kembali strategi perang melawan teror."

Sinyal ajakan bekerja sama dari Washington itu tampaknya menunjukkan bahwa Presiden Afghanistan masih mendapat dukungan dari AS meski Washington sesungguhnya kecewa terhadap kinerja Hamid Karsai. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton baru-baru ini bahkan menyebut Afghanistan sebagai negara narkoba. Sehubungan dengan meluasnya korupsi dan merawannya situasi keamanan, masyarakat internasional meragukan kemampuan Presiden Karsai dalam menangani masalah-masalah di negaranya.

Stabilisasi dan kesepakatan militer

Penilaian kembali strategi AS di Afghanistan yang dinyatakan Presiden AS Barack Obama pekan lalu, direncanakan meliputi aspek militer dan nonmiliter. Di Kabul, Richard Holbrooke menggarisbawahi pentingnya stabilisasi di Afghanistan dan pentingnya upaya bersama untuk memperbaiki keadaan di wilayah itu.

Hasil nyata dari kunjungan utusan khusus AS Holbrooke di Kabul adalah kesepakatan mengenai keterlibatan angkatan bersenjata Afghanistan ke depan dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan pasukan asing terhadap target Taliban. Presiden Karsai menyambut baik kebijakan yang diharapkan dapat mengurangi korban jiwa sipil dalam serangan-serangan tersebut:

"Saya hari ini juga berterimakasih karena sebuah kesepakatan tercapai dan berdasarkan deklarasi yang dibuat oleh Menteri Pertahanan kami, Jenderal Wardak dan Jenderal McKiernan yang mewakili NATO dan AS, yang melahirkan kebijakan tertentu yang nantinya kami harapkan dapat mengurangi jumlah korban sipil dan mencegah serangan di tengah malam dan serangan terhadap warga Afghanistan lainnya."

Münchner Sicherheitskonferenz Steinmeier
Menlu Jerman Frank-Walter SteinmeierFoto: picture-alliance / dpa

Menlu Jerman pertimbangkan tunjuk utusan khusus

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mempertimbangkan untuk menunjuk Duta Besar Jerman di India, Bernd Mützelburg sebagai utusan khusus Jerman bagi Afghanistan dan Pakistan. Namun, seperti yang dikutip dari laporan sebuah harian Jerman, kantor kekanseliran di Berlin menyatakan bahwa rencana Departemen Luar Negeri Jerman itu belum dibicarakan dengan kantor kanselir. Menurut laporan majalah berita Jerman, "Spiegel", Holbrooke tampaknya merencanakan pembentukan kelompok kerja internasional bagi wilayah itu.

Hari Senin (16/02) ini, utusan khusus AS tersebut dinantikan di ibukota India, New Delhi untuk melakukan serangkaian pembicaraan.

Rusia pertimbangkan bantuannya

Menteri Luar Negeri Rusia Sergej Lavrov hari Jumat lalu (13/02) menegaskan, Rusia mempertimbangkan untuk mengoperasikan pesawat militernya demi kepentingan pasukan internasional di Afghanistan. Kepada kantor berita Itar-Tass di Moskow, Lavrov mengatakan, pemerintah Rusia dulu telah menawarkan hal itu kepada NATO dan usulan itu masih tetap dapat dirembukkan. Selanjutnya disebutkan, Rusia tidak akan mengirimkan pasukannya ke Afghanistan, namun bersedia melakukan kerjasama erat dengan masyarakat internasional. (cs)