1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Arsip Paspor Para Kandidat Presiden AS Diintip Orang

Luky Setyarini21 Maret 2008

Tiga karyawan kementerian luar negeri AS dalam waktu tiga bulan terakhir ini mengintip arsip paspor tiga kandidat presiden. Hingga kini masih diteliti lebih lanjut mengenai motif politis di balik kasus itu.

https://p.dw.com/p/DSYr
Arsip paspor Barack Obama, Hillary Clinton, dan John McCain diintip tanpa izin oleh karyawan Deplu AS.
Arsip paspor Barack Obama, Hillary Clinton, dan John McCain diintip tanpa izin oleh karyawan Deplu AS.Foto: AP

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat kebobolan. Tiga karyawan kontraktor kementerian luar negeri dengan lancang melihat-lihat data paspor tiga kandidat presiden Amerika Serikat, yaitu Barack Obama, Hillary Clinton dan John McCain.

Juru bicara kementerian luar negeri Amerika Serikat Sean McCormack mengatakan, data paspor Barack Obama ternyata telah dilihat sejak Januari 2008. Aksi serupa kembali dilakukan pada bulan Februari dan Maret tahun ini. Sean McCormack menambahkan, aksi lancang tiga karyawan itu baru diketahui Jumat kemarin ketika beberapa petugas menemukan telah terjadi pelanggaran terhadap privasi catatan paspor Obama dan kemudian melakukan penyelidikan terpisah.

Lebih lanjut Sean McCormack menjelaskan, “Orang ini juga melihat data Senator Clinton. Dengan cepat hal itu dapat diketahui, mereka sudah mendapatkan peringatan, dan itu tidak akan terjadi lagi. Kami juga menemukan bahwa mereka di awal tahun ini melihat data Senator McCain, saya tidak akan menyebutkan kapan pastinya. Salah seorang yang mengakses arsip paspor Senator Obama juga mengakses arsip Senator McCain. Orang ini yang sudah mendapat peringatan keras namun hingga saat ini masih bekerja di perusahaan kontraktor. Saat ini kami sedang mengkaji ulang pilihan tindakan yang akan dilakukan terhadap orang ini dan status pekerjaannya.“

Dua pegawai kontrak yang melanggar hak privasi para kandidat presiden tersebut telah dipecat, sementara satu orang lagi mendapat peringatan keras dari pemerintah Amerika Serikat. Juru bicara kementerian luar negeri menolak memberikan rincian mengenai informasi apa saja yang diakses dan juga identitas serta aspirasi politik para karyawan yang mengakses arsip paspor itu.

Jumat kemarin (20/03), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleeza Rice menyatakan telah meminta maaf kepada Barack Obama dan menekankan bahwa penyelidikan mengenai hal tersebut sedang dilakukan.

Di sela-sela pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Brazil Nelson Jobim di Washington, Rice mengungkapkan, "Saya telah menyatakan maaf kepada Senator Obama dan mengatakan padanya, saya juga akan sangat marah jika tahu seseorang mengintip arsip paspor saya. Dan untuk itu saya melakukan penyelidikan secara komprehensif.“

Rice menambahkan, penyelidikan akan segera dilakukan di bawah pimpinan Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri AS Bill Todd. Lebih lanjut Menlu AS Condoleeza Rice mengatakan bahwa saat ini telah diadakan kontak dengan kantor Clinton, McCain dan Obama serta akan diadakan pertemuan lanjutan mengenai perkembangan penyelidikan.

Tim kampanye Barack Obama bereaksi keras terhadap temuan kementerian luar negeri. Mereka menuduh, pemerintahan Presiden George W. Bush tidak menghargai hak privasi warganya. Sementara Senator John McCain dari Partai Republik menyerukan agar pemerintah melakukan investigasi menyeluruh dalam mengungkap kasus tersebut.