1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Arab Saudi Setop Umrah Sementara Karena Corona

27 Februari 2020

Gara-gara Corona, pemerintah Arab Saudi menyetop ibadah umrah dan kunjungan ke Masjid Nabawi untuk sementara. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan perlindungan maksimal terhadap warga negara.

https://p.dw.com/p/3YUgs
Arab Saudi | Mekkah
Foto: picture-0alliance/ZUMAPRESS/A. Amra

Arab Saudi menunda visa kunjungan umrah ke Mekah karena virus corona merebak di dunia. Ibadah umrah biasanya menarik puluhan ribu muslim seluruh dunia ke Saudi tiap bulannya.

Dilansir AFP, Rabu (27/02), pengumuman penundaan visa kunjungan umrah ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat keterangan resmi.

"Pemerintah menunda sementara kunjungan umrah ke Masjid Nabawi di wilayah Kerajaan," demikian kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Saudi juga mengatakan pihaknya juga menunda visa-visa untuk kunjungan turis dari negara-negara yang terjangkit corona.

Berikut pernyataan lengkap Kemlu Arab Saudi:

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa otoritas kesehatan Pemerintah Kerajaan saat ini masih terus mengawasi perkembangan penyebaran virus corona baru (COVID-19), dan Kementerian Luar Negeri tegaskan keinginan kuat Pemerintah Kerajaan melalui lembaga kesehatan terkaitnya untuk menerapkan standar internasional terkait pencegahan dan penanganan wabah ini, serta mendukung upaya dari negara-negara dan organisasi internasional terutama WHO, untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemunahan virus ini.

Dalam rangka upaya melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warga negara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah atau mengunjungi Masjid Nabawi, atau kunjungan wisata, dan berdasarkan rekomendasi dari lembaga kesehatan Pemerintah Kerajaan untuk menerapkan standar pencegahan tertinggi, serta dalam rangka melakukan langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus corona baru (COVID-19) ke wilayah Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Kerajaan memutuskan mengambil langkah-langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.

2. Menghentikan masuknya warga negara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.

3. Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council/GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab),

kecuali

bagi warga negara Arab Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing setelah sebelumnya masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, agar otoritas terkait di entry point Arab Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warga negara tersebut berasal sebelum tiba di Arab Saudi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut di atas adalah sementara, dan penerapannya akan terus dievaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tetap mendukung upaya internasional guna membatasi penyebaran virus ini. Selanjutnya Kementerian Luar Negeri meminta warga negara Arab Saudi untuk tidak bepergian ke negara-negara yang saat ini terkena wabah virus Corona baru (COVID-19).

Biro travel bisa rugi 1T

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi memperkirakan potensi kerugian seluruh biro penyelenggara perjalanan umrah mencapai Rp 1 triliun, pasca Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia.

"Kerugiannya kurang lebih kalau seandainya kita nanti yang ke depannya ini batal nggak boleh berangkat, ya kali aja 50 ribu (jemaah) dikali (biaya umrah) Rp 20 juta rata-rata," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (27/02).

Kerugian tersebut hanya untuk hitungan 2 minggu ke depan saja. Semakin lama Arab Saudi menyetop jemaah umrah dari luar negaranya, kerugian biro travel bakal makin membengkak.

Hitung-hitungannya adalah, kata dia jemaah umrah dari Indonesia sekitar 110 ribu dalam sebulan. Untuk dua minggu ke depan ada sekitar 50-60 ribu calon jemaah yang siap berangkat. Mereka bisa gagal berangkat karena Arab Saudi menangguhkan sementara pembuatan visa ke negaranya.

Jumlah jemaah tersebut tinggal dikalikan dengan biaya umrah yang rata-rata Rp 20 juta, yang hasilnya Rp 1-1,2 triliun.

"Kerugian yang bisa ditimbulkan kurang lebih kalau sebulan rata-rata dari Indonesia sekitar 110 ribu jemaah, ya 14 hari ke belakang itu masa berlaku visa, artinya 2 minggu ya kita perkirakan sekitar 50 sampai 60 ribu jemaah lagi menunggu daftar berangkat nih," jelasnya.

Namun pihaknya berharap uang jemaah yang sudah mereka bayarkan ke maskapai untuk pembelian tiket dan pihak hotel untuk pemesanan kamar tidak hangus agar pihaknya tidak menanggung rugi.

"Itu akan bisa kita negosiasikan ke airline bahwa yang nggak bisa dapat visa mohon jangan dibatalkan depositnya atau pembayaran tiketnya, tapi dijadikan uang muka sampai nanti keberangkatan selanjutnya," tambahnya. (Ed: gtp/rap)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Virus Corona Merebak, Arab Saudi Setop Umrah Sementara

Ini Pernyataan Lengkap Arab Saudi Larang Umrah untuk Cegah Virus Corona

Biro Travel Bisa Rugi Rp 1 T Imbas Saudi Setop Jemaah Umrah