1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apakah Kemenangan Obama Akan Berlanjut?

11 Maret 2008

Persaingan seru dalam penentuan calon presiden dari Partai Demokrat akan berlanjut hari Selasa (11/03) di Mississippi. Di negara bagian yang dilanda kemiskinan dan kerusuhan rasial itu, yang menjadi favorit adalah Obama.

https://p.dw.com/p/DMZK
Senator Barack Obama menjawab pertanyaan wartawanFoto: AP

Di Negara Bagian Mississippi, dimana para pemilih berkulit hitam punya posisi kuat, senator Afro-Amerika ini menjadi favorit. Pertanyaannya, bukanlah apakah Barack Obama akan menang, melainkan sebesar apa kemenangannya. Yang jelas Obama harus menang telak untuk keluar dari posisinya setelah disudutkan oleh saingan separtainya Hillary Clinton dengan tawaran untuk mendampinginya sebagai wakil presiden.

Di bawah sorak-sorai para pendukungnya di Mississippi, Obama mengemukakan pendapatnya tentang tawaran itu: "Saya maju bukan untuk jadi wakil presiden, melainkan untuk jabatan presiden AS dan untuk posisi sebagai panglima militer."

Di satu pihak Hillary menudingnya sebagai tidak punya pengalaman untuk jadi presiden, tetapi di lain pihak cukup kompeten untuk menduduki jabatan sebagai wakil presiden. Di depan para pendukungnya di Mississippi, Obama mengemukakan, baginya itu sangat aneh. Di negara-bagian yang miskin itu kenangan akan masa perbudakan masih sangat jelas. Kerusuhan rasial masih sering timbul. Pendapatan warganya paling rendah di seluruh Amerika Serikat dan jumlah yang terjangkau dalam asuransi kesehatan, paling sedikit. Kemiskinan itu ditambah lagi dengan kerusakan akibat topan Cathrina dan Rita. Puluhan ribu orang masih tinggal dalam tempat-tempat penampungan sementara. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah di Washington. Oleh sebab itu Hillary Clinton mengatakan di Mississippi, dia harus masuk ke Gedung Putih, karena di bawah kepemimpinannya, kata Hillary Clinton: "Akan ada pejabat yang menangani masalah Cathrina. Dia akan melaporkan tiap hari mengenai kemajuan pembangunan rumah, infrastruktur dan silang pendapat dengan asuransi." Hillary, tampil sebagai manajer krisis yang mau turun tangan dan membangun kembali. Ia membiarkan saingannya lah yang berkeluh kesah dengan kata-kata besar. Inilah pesan Hillary Clinton pada orang-orang yang menderita di Mississippi: "Saya tahu, orang bisa sesumbar tentang apa saja yang salah, tetapi warga di sini memerlukan penyelesaian." Banyak warga di Mississippi menikmati bahwa negara-bagian mereka kini menjadi pusat perhatian dalam putaran awal pemilu, walaupun hanya memiliki 33 suara delegasi. Dua setengah tahun setelah bencana Cathrina, akhirnya penderitaan mereka dianggap serius. Tetapi sejumlah warga juga tidak tertarik dengan persaingan berkesinambungan antara Clinton dan Obama. "Mereka hanya menginginkan tempat tidur, bantal dan tempat tinggal. Tetapi semua itu tidak ada bagi mereka." Demikian kata Mark Jones, dari organisasi bantuan "Urban Life Missions" kepada pemancar televisi CNN. Penderitaan warga di Mississippi sebenarnya jauh dari perhatian Hillary Clinton dan Barack Obama. Pikiran mereka sudah melayang ke negara-bagian warga kulit putih, yang memang penting, karena memiliki banyak suara delegasi. Slogan yang tidak diucapkan dalam tim kampanye Clinton dan Obama adalah, "Lupakan Mississippi, pusatkan perhatian pada Pennsylvania." (dgl)