Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Mengalami Overdosis?
Penyanyi pop asal Amerika Serikat, Demi Lovato, sempat dilarikan ke rumah sakit karena overdosis narkoba pada Selasa (24/7) dini hari waktu setempat. Apa sebenarnya yang terjadi ketika seseorang mengalami overdosis?
Kasus meningkat tiap tahun
Laporan dari The National Institute on Drug Abuse di Amerika Serikat, jumlah kasus overdosis obat-obatan di negara itu meningkat tiga kali lipat pada 2014 dibandingkan tahun 2001. Sebagian besar kasus overdosis karena penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit jenis opioid.
Serangan jantung, stroke dan kejang
Apabila overdosis terjadi akibat konsumsi obat-obatan penambah energi seperti amfetamin, maka orang akan berisiko mengalami serangan jantung, stroke, dan kejang. Obat ini sering disalahgunakan untuk meningkatkan libido atau membuat orang lebih berenergi dan aktif secara sosial.
Merasa kepanasan
Amfetamin bekerja mempercepat detak jantung. Bila terlalu banyak dikonsumsi temperatur badan akan meningkat tetapi tubuh tidak bisa mengeluarkan keringat. Akibatnya orang akan merasa sangat kepanasan.
Ketakutan
Orang juga bisa mengalami beberapa episode psikotik yang dipicu obat ini, kata Dewan Nasional Alkoholisme dan Ketergantungan Obat. Selain itu tubuh juga dapat mengalami disorientasi, sakit kepala yang luar biasa, halusinasi, ketakutan dan akhirnya hilang kesadaran.
Kerusakan saraf pusat
Overdosis karena konsumsi obat depresan bisa mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian. Kebalikan dari amfetamin, depresan bekerja memperlambat sistem saraf pusat. Jenis yang sering disalahgunakan yaitu morfin, oxycodone, fentanyl or metadon.
Mengorok
Tubuh mengalami perlambatan irama nafas atau bahkan bisa berhenti sama sekali akibat kebanyakan konsumsi obat jenis ini. Seseorang juga bisa jadi mengorok karena terhambatnya jalan napas. Bibir dan ujung kuku juga terlihat membiru.
Segera cari pertolongan
Segera minta bantuan petugas medis jika melihat tanda-tanda orang mengalami overdosis. Seberapa efektif penanganan pasien overdosis akan sangat tergantung bila petugas medis dapat informasi jenis obat yang disalahgunakan. Penulis: ae (whitesandstreatment.com, medicalnewstoday.com)