1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Angka Kelahiran Jerman Turun Drastis, Kata Laporan Terbaru

24 Oktober 2024

Para peneliti mengatakan tren penurunan sangat tajam terjadi di Jerman bagian timur. Menurut laporan terbaru, jumlah kelahiran tahun 2022 dan 2023 hampir 80.000 lebih sedikit daripada perkiraan.

https://p.dw.com/p/4mBGK
Foto ilustrasi kelahiran di Jerman
Foto ilustrasi kelahiran di JermanFoto: ITAR-TASS/IMAGO

Institut Riset Ekonomi Ifo di München dalam sebuah laporan baru yang dirilis hari Rabu (23/10) menyebutkan, Jerman mengalami penurunan tajam dalam angka kelahiran, dengan negara-negara bagian di bagian timur yang paling terpengaruh.

Para peneliti di lembaga pemikir ekonomi terkemuka Jerman itu mengutarakan sejumlah alasan di balik penurunan drastis angka kelahiran, termasuk pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

"Selain itu, inflasi yang tinggi telah mendorong keluarga muda untuk menunda memiliki anak untuk sementara waktu," kata salah satu peneliti Ifo, Joachim Ragnitz.

Angka kelahiran turun drastis

"Secara keseluruhan, hampir 80.000 bayi lebih sedikit yang dilahirkan pada tahun 2022 dan 2023 daripada yang diperkirakan," kata Joachim Ragnitz.

Ragnitz adalah pakar perubahan demografi yang terutama meneliti tren demografi di Jerman bagian timur. Dia mengatakan lebih lanjut, angka kelahiran "berubah drastis dalam tiga tahun terakhir."

Angka kelahiran, yaitu jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya, telah turun dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini.

Pada tahun 2023, sebanyak 693.000 anak lahir di Jerman, atau sekitar 13% lebih sedikit daripada angka kelahiran anak dari tahun 2021.

Penurunan tajam terutama di Jerman bagian timur

Penelitian tersebut melihat penurunan angka kelahiran yang tidak proporsional, sebesar 17,5%, di wilayah Jerman bagian timur.

Para peneliti menyatakan, tidak mungkin untuk mengetahui apakah perubahan tersebut terjadi karena ada perubahan tren permanen dalam perencanaan keluarga, atau hanya tren sementara.

"Para politisi sebaiknya memantau perkembangan ini dengan lebih cermat, juga untuk menghindari kemungkinan keputusan yang salah saat memperluas tempat penitipan anak dan sekolah," kata Joachim Ragnitz.

Pada tahun 2011 hingga 2016, angka kelahiran di Jerman meningkat dari 1,39 menjadi 1,59 yang sebagian disebabkan oleh kondisi keluarga dengan anak yang lebih baik secara keseluruhan, serta kedatangan keluarga imigran dengan angka kelahiran anak yang lebih tinggi.

hp/as (Reuters, KNA, EPD)