1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Angin Topan "Sidr" Hantam Bangladesh

16 November 2007

Hingga Jumat (16/11) dilaporkan, setidaknya lebih dari 600 orang tewas dalam topan tropis Sidr yang menghantam Bangladesh Kamis lalu. Jumlah ini masih terus meningkat karena ribuan nelayan dilaporkan hilang. Saat ini topan Sidr itu menuju ke arah timur laut India.

https://p.dw.com/p/CIor
Ratusan ribu warga kehilangan rumahnya di Barisal, Bangladesh, akibat angin topan Sidr.
Ratusan ribu warga kehilangan rumahnya di Barisal, Bangladesh, akibat angin topan Sidr.Foto: AP

Angin topan Sidr menyapu seluruh pesisir barat daya Bangladesh di dekat teluk Benggali. Ketika topan itu mencapai daratan, ombak setinggi lima meter menghempas tiga kota pantai Patukhali, Barguna dan Jhalakhati serta menyebabkan banjir pada sejumlah sungai. Seluruh bangunan hancur dan pohon-pohon tercerabut dari akarnya. Aliran listrik dan telepon juga terputus dalam bencana itu.

Menurut keterangan resmi, saat ini lebih dari tiga juta warga berhasil dievakuasi ke 13 wilayah yang aman. Kerugian akibat angin berkecepatan 250 km per jam tersebut masih belum dapat diketahui dengan jelas karena badai telah menutup seluruh akses ke kawasan yang terkena bencana itu.

Penyebab kematian para korban terutama akibat angin topan, seperti yang dikemukakan Direktur UNICEF di Bangladesh, Louis Georges Arsenault:

„Sebagian besar penyebab kematian adalah luka-luka akibat terkena benda yang terbawa angin. Anginnya sendiri memiliki kecepatan lebih dari 200 km per jam. Dan banyak rumah dan gubuk tidak cukup kuat menahan angin.“

Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA, di Jenewa menyatakan saat ini terdapat seribu nelayan yang hilang dan sekitar 150 kapal nelayan tidak kembali ke pelabuhan saat peristiwa itu terjadi.

Hingga saat ini situasi masih belum dapat diketahui secara pasti. Aliran listrik dan telepon masih terputus dan diperlukan hingga beberapa waktu untuk memperbaiki seluruh kerusakan. Hingga hampir satu juta warga dilaporkan berhasil menyelamatkan diri ke pos-pos evakuasi sesaat sebelum angin topan tersebut menghempas Teluk Benggali. Seorang korban yang berhasil menyelamatkan diri:

“Angin topan kemarin malam sangat kuat dan telah menghancurkan rumah kami. Surat-surat, pakaian, dan seluruh isi rumah terendam air. Sekitar tengah malam kami dan anak-anak menyelamatkan diri.”

Tim penyelamat dari beberapa organisasi internasional sudah berada di lokasi. Ribuan pekerja bantuan, tenda-tenda, selimut dan makanan sudah menuju ke lokasi bencana. Nabiha Chowdhury, juru bicara Bulan Sabit Merah Bangladesh mengatakan:

„42 ribu tablet untuk air minum sudah didistribusikan. Akibat angin topan, di kawasan pantai air tawar tercampur dengan air laut. Makanya air bersih untuk minum merupakan kebutuhan terpenting saat ini.”

Saat ini angin topan Sidr menuju ke arah timur laut India, negara bagian Orissa. Hampir 90 ribu warga yang bermukim di pesisir pantai India sudah dievakuasi sejak Rabu malam lalu (14/11). 30 ribu di antaranya berada di Orissa dan lebih dari 60 ribu warga bermukim di negara bagian Benggali barat, berbatasan dengan Bangladesh.

Kantor pemerintah di Orissa, Benggali barat dan kawasan kepulauan Andaman dan Nikobar terus meningkatkan kewaspadaannya karena menurut keterangan badan prakiraan cuaca, angin kencang dan hujan deras akibat angin topan itu masih terus melanda hingga Sabtu ini (17/11) dan dapat menyebabkan banjir di beberapa kawasan di dataran rendah.