1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Masker: Anggota Parlemen Jerman Mengundurkan Diri

8 Maret 2021

Setelah perusahaannya ketahuan mengantongi komisi 250 ribu euro dari bisnis masker corona, anggota partai CDU terpaksa mengundurkan diri dari Parlemen Jerman Bundestag.

https://p.dw.com/p/3qM39
Nikolaus Loebel dari partai CDU
Nikolaus Loebel dari partai CDUFoto: Jörg Carstensen/dpa/picture alliance

Sejak tiga hari terakhir, tekanan terus meningkat karena "skandal bisnis masker", anggota parlemen Nikolas Loebel dari partai CDU akhirnya menyerah. Hari Senin (8/3) siang dia menyatakan meletakkan mandatnya di parlemen Jerman, Bundestag.

Sebelumnya politisi CDU berusia 34 tahun itu hanya mengundurkan dari fraksi Unikristen, setelah terungkap bahwa perusahaannya mengantongi komisi 250 ribu euro dari kegiatan sebagai "konsultan dan perantara" untuk pengadaan masker oleh pemerintah Jerman guna mengatasi pandemi corona.

Sampai akhir minggu ini dia masih bersikeras akan tetap menjadi anggota parlemen sampai akhir masa legislatur, sambil menyatakan permintaan maaf. Namun kritik makin  gencar datang dari partainya sendiri, yang mendesak dia agar segera melepaskan mandatnya sebagai wakil rakyat.

Georg Nuesslein (CSU) juga tersangkut skandal masker, trapio menolak m undur dari Bundestag
Georg Nuesslein (CSU) juga tersangkut skandal masker, tapi menolak mundur dari BundestagFoto: Christoph Hardt/Geisler-Fotopres/picture alliance

Mengeruk keuntungan dari bisnis masker

"Saya bertanggung jawab atas tindakan saya dan menarik konsekuensi politik yang diperlukan," kata Nikolas Loebel ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari Bundestag.

Hari Jumat lalu (5/8) dia membenarkan laporan yang menyebut bahwa dirinya terlibat dalam bisnis yang berurusan dengan pengadaan masker wajah.

Pengakuan itu dibuatnya, setelah sebelumnya seorang anggota parlemen lain, Georg Nuesslein dari Partai Uni Kristen Sosial CSU, mengakui dirinya terlibat dalam bisnis pengadaan masker corona dan mendapat bayaran komisi dari pemerintah Jerman. Nuesslein langsung menyatakan mundur dari fraksi Uni Kristen, namun bersikeras mempertahankan kursinya di parlemen sampai akhir masa legislatur Agustus mendatang.

Georg Nuesslein menyangkal bahwa dia telah melakukan kesalahan dan tindakan pelanggaran hukum. Namun kejaksaan kini membuka penyelidikan terhadapnya dengan dugaan tgelah melakukan korupsi.

Pengacaranya sebelumnya mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu September mendatang, namun berniat menghabiskan masa legislaturnya karena terpilih sebagai wakil rakyat.

Skandal masker bisa rugikan CDU/CSU dalam pemilu parlemen

Ketua Partai CSU Markus Soeder mendesak anggota partainya agar meninggalkan Bundestag. Secara hukum, seorang ketua partai politik memang tidak bisa memecat anggotanya dari kursi parlemen. Namun dia menegaskan bahwa pengunduran diri segera Georg Nuesslein dari Bundestag lebih baik daripada perpanjangan waktu.

Tekanan kepada kedua politisi yang mengantongi komisi ratusan riubu euro dalam pengadaan masker corona agar segera meletakkan mandatnya pada akhir minggu makin kuat, juga dari jajaran pimpinan partai CDU dan CSU.

Masalahnya, bulan ini di dua negara bagian Jerman, yaitu Baden Wuerttemberg dan Rheinland Pfalz akan dilaksanakan pemilu negara bagian. Di kedua negara bagian ini, CDU memang beberapa kali gagal muncul sebagai fraksi terkuat.

Bulan September mendatang, Jerman akan menggelar pemilu parlemen, di mana kedua Partai Unikristen ini akan muncul sebagai satu blok CDU/CSU dengan satu kandidat utama. Itu sebabnya jajaran pimpinan CDU dan CSU berang dengan munculnya skandal ini, yang bisa menutup peluang mereka memenangkan pemilu parlemen dan menentukan siapa yang akan menggantikan Kanselir Angela Merkel untuk memimpin Jerman.

hp/vlz (dpa, ap)