1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Analisa Situasi Pasca Serangan Bom Yang Gagal

1 November 2010

Di AS spekulasi tentang dalang dan latar belakang serangan bom lewat paket di kedua pesawat kargo terus berlangsung. Pemerintah memuji kerjasama internasional, yang berhasil menyelamatkan nyawa.

https://p.dw.com/p/PvWq
Gambar simbol AS dan terorismeFoto: AP/DW

Setelah ditemukannya dua paket berisi bahan peledak, John Brennan, penasehat anti terorisme AS tidak menutup kemungkinan, bahwa masih ada paket-paket lain yang berisi bom. Dalam siaran televisi hari Minggu kemarin (31/10), di mana Brennan berkali-kali tampil ia menyatakan, pihaknya sedang berusaha keras untuk menemukan paket-paket lainnya.

John Brennan Pressekonferenz Washington
John Brennan dalam konferens pers di Washington (29/10)Foto: AP

Ia menambahkan, masih harus diselidiki juga, apakah bom yang dialamatkan ke sebuah sinagoga di Chicago, dimaksudkan untuk meledak di tujuan. Tetapi saat ini ia sependapat dengan aparat keamanan Inggris, yang memperkirakan bahwa bom direncanakan untuk meledak di pesawat. Kedua paket berisi bom ditemukan Jumat lalu (29/10) di lapangan udara East Midlands, dekat Nottingham, Inggris dan di Dubai.

Rencana Licik

Dalam siaran televisi ABC Brennan mengatakan, "Orang yang membuat bom-bom tersebut, baik yang diberikan kepada Umar Farouk Abdulmutallab atau yang untuk membunuh Mohammed bin Nayef dari Arab Saudi, atau juga yang ditemukan dalam paket-paket ini adalah orang yang sangat berbahaya. Ia pasti sudah melewati pelatihan dan berpengalaman. Kita harus menemukan orang itu dan menghadapkan ke pengadilan."

John Brennan memang tidak menyebutkan nama. Tetapi kemungkinan yang dimaksud Brennan adalah Ibrahim Hassan al Asiri. Al Asiri yang lahir di Arab Saudi dicari polisi di tanah airnya. Ia diduga menjadi salah satu pemimpin organisasi teror Al Qaida di Arab.

Kerjasama Berjalan Baik

Umar Farouk Abdulmutallab
Umar Farouk AbdulmutallabFoto: AP

AS menduga, dalang upaya serangan adalah kelompok yang menyebut diri "Al Qaida Semenanjung Arab", yang juga diperkirakan menjadi dalang upaya serangan atas sebuah pesawat penumpang yang mendarat di Detroit Natal tahun lalu, serta serangan pembunuhan terhadap Pangeran Mohamed bin Najef yang bertanggungjawab untuk pembasmian terorisme di Arab Saudi.

Sementara itu, di Yaman dua perempuan yang diduga terlibat, karena menyerahkan paket-paket tersebut, terbukti tidak bersalah dan telah dibebaskan.

Untuk pencegahan serangan teror kali ini penanganan terorisme internasional berfungsi baik. John Brennan kemarin mengucapkan terima kasih kepada pangeran Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed. Atas nama pemerintah AS ia juga berterima kasih kepada Uni Emirat Arab, yang telah memberikan sejumlah petunjuk yang memungkinkan penemuan paket-paket tersebut.

NO FLASH DHL Frachtflugzeuge ARCHIV
Salah satu pesawat kargo DHL yang membawa barang dari Jerman ke negara-negara lain.Foto: picture alliance/dpa

Jalur Yang Kurang Diawasi

Aparat berwenang di Inggris rupanya tidak mengenali bom pada pemeriksaan pertama, tetapi pada kontrol kedua. Bom yang menurut John Brennan diracik dengan sangat pintar itu berisi bahan peledak PETN, yang sangat sulit ditemukan.

Sekarang aparat berwenang khawatir karena teroris rupanya mulai menggunakan hubungan internasional yang selama ini tidak terlalu diawasi, yaitu jalur pengiriman barang dan pesawat kargo. Salah satu paket berisi bom itu juga diangkut dua pesawat penumpang, setelah meninggalkan Yaman melalui Doha dan Dubai. Sebuah paket lainnya melewati transit di pelabuhan udara Köln/Bonn di Jerman.

Christina Bergmann / Marjory Linardy

Editor: Renata Permadi