1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amerika Tingkatkan Militer di Afghanistan

28 Januari 2009

Fokus kebijakan luar negeri Amerika Serikat, berubah dari Irak ke Afghanistan. Sampai pertengahan tahun ini, jumlah pasukan Amerika Serikat di Afghanistan akan ditambah.

https://p.dw.com/p/Ghra
Menteri Pertahanan AS, Robert GatesFoto: AP

Pemerintahan Obama mempertimbangkan dilipat gandakannya kekuatan Amerika Serikat di Afghanistan. Dalam delapan belas bulan mendatang jumlah pasukannya akan ditambah dari 36 ribu tentara menjadi lebih 60 ribu tentara. Demikian ungkap Menteri Pertahanan Robert Gates kepada Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS.

“Tak bisa disangkal bahwa secara militer tantangan terbesar kami adalah Afghanistan. Seperti Anda ketahui, selama beberapa bulan terakhir Amerika memfokuskan perhatiannya kepada kawasan Asia Tengah. Presiden Obama telah menegaskan bahwa panggung Aghanistan merupakan prioritas militer kita di luar negeri", tutur Robert Gates.

Meski begitu, Gates juga memperingatkan bahwa peningkatan jumlah pasukan yang terlalu besar dapat memberikan kesan bahwa Amerika Serikat menduduki Afghanistan. Disebutkan, bahwa rakyat Afghanistan perlu merasa bahwa perlawanan terhadap Taliban itu merupakan perjuangan demi kepentingan rakyat itu sendiri. Ia menambahkan, terbunuhnya warga sipil dalam aksi-aksi militer Amerika merupakan masalah besar yang sensitif.

Di Kabul akhir pekan lalu, rakyat Afghanistan berdemonstrasi memrotes sebuah operasi militer yang dipimpin Amerika Serikat. Para demonstran menyatakan diantara 15 orang tewas yang disebut sebagai milisi oleh militer Amerika, 10 orang adalah warga sipil.

Menurut Robert Gates, dalam mengatasi masalah di Afghanistan dibutuhkan solusi yang seimbang. Oleh sebab itu, Gates mencanangkan dukungan lebih besar untuk militer Afganistan. Ia juga mengatakan, penambahan pasukan Afghanistan dari 80 ribu menjadi sedikitnya 134 ribu pasukan akan membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk menarik pulang pasukannya di kemudian hari.

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates mengingatkan, bahwa tidak akan ada penyelesaian yang sepenuhnya bersifat militer. Ia menunjuk pada kegiatan non militer di Afghanistan,

“Ada lebih dari empat puluh negara, ratusan NGO, universitas, bank-bank pembangunan, Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa, Nato dan lebih banyak lagi. Semua berusaha untuk membantu sebuah negara yang tertekan oleh kemiskinan, perdagangan narkotika yang menyuluh korupsi dan kelompok pemberontak yang tangguh.”

Gates mengritik kurangnya koordinasi antara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan NATO. Kegagalan koordinasi yang menyebabkan tidak efektifnya bantuan itu, berakibat fatal di Afghanistan.

Belakangan, kelompok Taliban yang sebelumnya dianggap melemah, kini kembali aktif. Kemiskinan yang tak teratasi, kurangnya pembangunan telah menebar frustasi dan ketidak puasan di Afghanistan dan hal itu digunakan oleh Taliban. Kini tujuh tahun setelah Taliban tercerai-berai, dari markas-markas persembunyian di perbatasan dengan Pakistan, mereka kembali meluncurkan aksi-aksi teror terhadap masyarakat.

Penambahan tentara Amerika Serikat akan berlangsung dalam dua gelombang. Diperkirakan dua brigade akan ditugaskan pada awal tahun, selanjutnya satu brigade lain akan menyusul. (ek)