1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amerika Serikat Tewaskan Pemimpin Al-Qaida di Somalia

2 Mei 2008

Pemimpin milisi Al Shabaab tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Somalia. Pemimpin Al Shabab itu, Mualim Aden Hashi Ayro diduga adalah pemimpin Al Qaida di kawasan Afrika Timur.

https://p.dw.com/p/Ds3d
Pesawat jenis Lockheed AC-130 digunakan Angkatan Udara AS untuk memerangi terorisFoto: AP

Serangan di wilayah Somalia itu dikonfirmasi oleh Pusat Komando Militer Amerika Serikat. Hanya nama pemipin Al Qaida yang menjadi sasaran, tidak diungkapkan.

Dalam serangan dinihari, yang dimulai pukul tiga pagi waktu setempat pesawat perang Amerika Serikat jenis Lockheed AC 130 menjatuhkan sejumlah bom diatas kota Dusamareb. Sebuah kota yang terletak di perbatasan Ethiopia, 300 km dari ibukota Mogadishu.

Sedikitnya 3 roket menghancurkan rumah pemimpin milisi Al Shabaab. Baik di dalam gedung maupun di pekarangan berserakan sisa bagian-bagian tubuh korban. Sampai kini jumlah korban tewas belum dipastikan. Bisa lebih dari 20 orang. Tapi, minimal 11 orang yang tewas, termasuk Mualim Aden Hashi Ayro, pemimpin milisi Al Shabaab. Bulan Maret lalu, Washington mengkategorikan milisi ini sebagai organisasi teror.

Mengenai Mualim Aden Hashi Ayro, wartawan Somalia untuk Aljazeera, Mohammad Adow menuturkan:„Mualim Aden Hashi Ayro seringkali disebut sebagai otak dibalik gerakan Al Shabaab. Ia memiliki peran besar dalam serangan-serangan yang dilancarkan Al Shahab terhadap pasukan pemerintah Somalia dan Ethiopia di Mogadishu.“

Adow menambahkan, Aden Hashi Ayro berasal dari sebuah klan yang memiliki pengaruh politik besar di kawasan itu. „Ayro dilihat sebagai orang yang berhasil meningkatkan pengaruh gerakan Shabaab, dan ia bertugas merekrut anggota baru Al Shahab dan melatih mereka“. Demikian Mohammad Adow. Disebutkan, milisi Al Shabaab yang bergerak di bawah tanah sudah lebih dari setahun berusaha menjatuhkan pemerintahan transisi Somalia, yang didukung tentara Ethiopia.

Seorang jurubicara Al Shabaab membenarkan kematian pemimpinnya yang sekitar tahun 90-an, pernah dididik oleh kelompok Taliban di Afghanistan.

Al Shabaab merupakan sayap militer Majelis Pengadilan Islam, yang pernah berhasil menguasai sebagian besar wilayah Somalia selama enam bulan, sebelum Ethiopia memberikan bantuannya ke pemerintahan transisi yang berkuasa sekarang. Sejak mereka terhalau, milisi Al Shahab melakukan perang gerilya untuk menjatuhkan pemerintahan transisi Somalia ini. Dalam bentrokan senjata terakhir dengan pasukan pemerintah di ibukota Mogadishu, sedikinya 100 orang tewas.

Somalia sedang ditengah perang saudara dan merupakan tempat ideal untuk bersembunyi bagi jaringan Al Qaida. Banyak teroris yang beraksi di Kenya dan Tansania berasal dari kawasan itu. Sejumlah pengamat ahli menduga, bahwa milisi Shahab juga bertanggung jawan untuk penculikan terhadap pekerja pembangunan dan jurnalis di Somalia baru-baru ini.(ek)