1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Al-Qaida Diduga Dalangi Teror di Istanbul

10 Juli 2008

Uni Eropa dan Amerika Serikat mengecam serangan di dekat perwakilan AS di Istanbul, Turki. Enam orang tewas dalam peristiwa itu. Ada dugaan, jaringan Al-Qaida mendalangi serangan itu.

https://p.dw.com/p/EZT8
Serangan teror terhadap Konsulat Inggris di Istanbul tahun 2003. Sampai kini, Turki berulang kali diterpa tindak terorisFoto: AP

Uni Eropa, yang kini dipimpin Prancis, menyatakan solidaritasnya kepada Turki dan Amerika Serikat. Kedua negara itu merupakan pihak yang diserang dalam aksi teror hari Rabu (09/07) pagi di Istanbul. Pernyataan itu menegaskan bahwa Uni Eropa akan secara aktif terlibat dalam mendukung upaya Turki dan Amerika Serikat dalam memerangi terorisme.

Dalam tembak menembak yang terjadi, tiga orang polisi Turki tewas. Para polisi ini bertanggung jawab untuk keamanan konsulat Amerika Serikat di Istanbul. Begitu tutur Gubernur Istanbul, Muammer Güler. Ia menambahkan, dua orang lain cedera. Sementara tiga orang tewas dari pihak penyerang yang seluruhnya berjumlah empat orang.

Seorang saksi mata mengaku, melihat sebuah mobil berhenti di depan gerbang utama konsulat Amerika Serikat di kawasan Istinye, Istanbul. Tiga penumpang keluar dari mobil dan langsung menembaki para polisi penjaga. Si pengemudi melarikan diri dan sampai kini masih buron.

Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan menyatakan belasungkawa dan penghormatannya atas ketiga polisi yang tewas itu. Sementara Duta Besar Amerika Serikat, Ross Wilson menyebut peristiwa itu sebagai aksi teror.

“Tidak pantas sebenarnya untuk berspekulasi tentang siapa yang bertanggung jawab atas ini atau mengapa mereka melakukannya. Tapi ini merupakan tindak terorisme. Kedua negara Amerika Serikat dan Turki akan bersama menghadapi ini, seperti kita telah menghadapinya berbagai masalah sebelum ini”, begitu ungkap Wilson, yang segera mengupayakan peningkatan keamanan di perwakilan itu.

Sementara Menteri Luar Negeri Condoleeza Rice yang berada dalam perjalanan ke Sofia, Bulgaria mengecam tindakan kriminal itu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Turki untuk gerak cepatnya mengamankan kembali perwakilan Amerika Serikat.

Meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi teror itu, media Turki menyebutkan bahwa ketiga penembak diduga anggota Al-Qaida. CNN Turki mengatakan, salah satu dari dua orang yang ditahan adalah saudara lelaki salah seorang penembaknya. Sementara NTV menyatakan bahwa ketiga orang penyerang itu pernah mengikuti pelatihan di kamp Al-Qaida di Afghanistan. Disebutkan, polisi juga menyelidiki kemungkinan kaitan antara serangan ini dengan serangan Al-Qaida terhadap Konsulat Inggris di tahun 2003, serta terhadap HSBC Bank dan dua tempat ibadah Yahudi di Istanbul. Di lokasi, Jaksa Penuntut Istanbul, Aykut Cengiz Engin mengatakan, ketiga orang penyerang yang berasal dari wilayah Timur Turki dan berusia antara 25-30 tahun menggunakan pistol dan senapan dalam serangannya.

Engin mengaku masih perlu menyelidiki hubungan ketiga penyerang yang tewas dengan kelompok-kelompok teroris yang ada. Dalam sejarahnya, Turki telah mengalami sejumlah serangan teror, sebagian diantaranya dilakukan oleh kelompok Maois, pemberontak Kurdistan dan kelompok milisi Islam yang radikal.(ek)