1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aktivis Hak Asasi Rusia Dibunuh

16 Juli 2009

Aktivis Hak Asasi Rusia Natalia Estemirova diculik dan dibunuh. Ia dengan gigih mengungkapkan pelanggaran hak asasi berat di Chehnya. Dunia internasional mengecam dan mengutuk pembunuhan ini.

https://p.dw.com/p/Iqsi
Aktivis Hak Asasi Rusia Natalia Estemirova ,yang diculik, kemudian dibunuh.

Kasus pembunuhan terhadap aktivis hak asasi Rusia Natalia Estemirova, yang berusia 50 tahun, mengundang keterkejutan dan kemarahan. Organisasi hak asasi terkemuka di Rusia, "Memorial", menuding penguasa Chehnya Ramsan Kadyrow bertanggung jawab dalam kasus pembunuhan ini. Ketua Memorial, Orlow, mengingat, bahwa Kadyrow pernah menyebut Natalia Estemirova sebagai musuh pribadinya.

Seperti halnya wartawati Anna Poltikowskaja yang terbunuh tahun 2006 lalu, Natalia Estemirova sejak perang di Chehnya mengungkapkan pelanggaran hak asasi. Penyiksaan, penculikan dan pembunuhan. Ia mencari korban yang hilang dan mendokumentasikan kasusnya. Membantu anggota keluarganya, meminta bantuan dokter dan pengacara.

Ia mengetahui tugas yang dilakukannya sangat berbahaya . Meskipun demikian, ia tetap memimpin kantor organisasi hak asasi Memorial di Ibukota Chehnya, Grozny. Mengenai tugasnya, akhir tahun 2008 lalu, dalam sebuah wawancara ia pernah mengungkapkan: "Itulah tugas yang saya lakukan. Bila saya tidak menangani kasus yang tidak terungkap, siapa yang akan melakukannya. Saya ingin membantu warga disini."

Akhirnya tugas yang dilakukan Natalia Estemirova harus dibayar dengan nyawanya sendiri. Ia diculik oleh empat orang pria di Chehnya. Beberapa jam kemudian ia ditembak dan jenazahnya ditemukan di negara tetangga, Ingushetia.

Kematiannya berkaitan tugas yang dilakukannya sebagai aktivis hak asasi. Demikian kesimpulan organisasi hak asasi Human Right Watch di Moskow. Natalia Estemirova mendokumentasikan pelanggaran hak asasi yang berat. Ia memegang peranan kunci dalam menjalin hubungan dengan wartawan asing dan organisasi internasional. Ia melakukan sesuatu, yang seorangpun tidak terdorong untuk melakukannya.

Wakil Direktur Organisasi hak asasi Human Right Watch di Moskow, Tatjana Lokschina menambahkan: "Natalia Estemirova adalah seorang yang menangani masalah yang sangat peka. Ia banyak mendapat ancaman sehubungan dengan kegiatan yang dilakukannya. Kami tidak meragukan, bahwa ia dibunuh sehubungan dengan tugas dan pekerjaan yang dilakukannya."

Sementara itu, Presiden Chehnya Ramsan Kadyrow menyatakan, ia berusaha untuk mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut. Pemerintah Rusia mengirimkan ketua tim pengusut Bastrykin ke kewasan Kaukasus Utara. Dan secara mengejutkan Presiden Rusia Madvedev memberikan reaksi cepat dan menuntut segara dilakukannya pengusutan. Uni Eropa juga menuntut agar kasus pembunuhan ini diungkapkan secara menyeluruh.

Swedia yang saat ini memimpin Dewan Uni Eropa menuntut pihak berwajib Rusia menyerat pelaku pembunuhannya ke pengadilan. Selain itu agar Rusia melindungi aktivis hak asasi. Tuntutan yang sama juga disampaikan ketua Parlemen Eropa yang baru, Jerzy Buzek.

Hari Kamis (16/07) ini, jenazah Natalia Estemirova dimakamkan di Chehnya. Untuk menghormatinya aktivis hak asasi menyelenggarakan pawai berkabung dan aksi demonstrasi.

dpa/afpd/kna/AR/DK