1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afghanistan Siap Ambil Alih Keamanan 2013

15 Maret 2012

Presiden Afghanistan Hamid Karzai hendak mengambil alih tanggung jawab keamanan di negaranya setahun lebih cepat dari rencana NATO tahun 2014.

https://p.dw.com/p/14L5h
Foto: picture-alliance/dpa

Hamid Karzai mengatakan kepada menteri pertahanan AS, Leon Panetta yang berkunjung ke Kabul, pihaknya siap mengambil alih tanggung jawab keamanan sepenuhnya tahun 2013. "Untuk itu kedua belah pihak harus bekerjasama, agar proses pengalihan tanggung jawab dari pasukan internasional kepada pasukan Afghanistan dapat dituntaskan tahun 2013 bukan tahun 2014", demikian pernyataan kantor kepresidenan di Kabul Kamis (15/3).'

Panetta und Karzai in Kabul
Panetta dan Karzai bertemu di Kabul.Foto: dapd

Dalam pertemuan dengan Panetta, Karzai juga mendesak ditariknya seluruh pasukan asing dari desa-desa Afghanistan dan dikembalikan ke tangsinya. Tuntutan itu terkait aksi pembantaian 16 warga desa di provinsi Kandahar oleh seorang serdadu Amerika Serikat akhir pekan lalu.

Kunjungan Panetta ke Afghanistan merupakan upaya meredakan ketegangan hubungan dengan pimpinan Afghanistan, yang dipicu kasus pembakaran kitab suci Al Quran sebelumnya dan aksi pembantaian terbaru.

Seusai pertemuan dengan Karzai di Kabul, Panetta menyatakan yakin, AS dan Afghanistan dapat menyusun kesepakatan yang mengizinkan kehadiran militer AS di Afghanistan, juga setelah penarikan mundur seluruh pasukan internasional tahun 2014. Menteri pertahanan AS itu optimis, kedua pihak dapat menuntaskan hambatan terbesar bagi tercapainya kesepakatan, yakni aksi razia militer AS di malam hari ke desa-desa di Afghanistan, sebelum digelarnya KTT NATO di Chicago bulan Mei mendatang.

Taliban hentikan perundingan

Sementara itu kelompok perlawanan Taliban mengumumkan menghentikan perundingan penjajakan bagi perdamaian dengan AS. "Menimbang posisi AS yang terus berubah dan membingungkan, terpaksa dialog dengan Amerika dihentikan", demikian pernyataan Taliban lewat internet.

Afghanistan Taliban
Milisi Taliban di Afghanistan yang siap melakukan rekonsiliasi.Foto: Reuters

Dalam waktu bersamaan Taliban juga mengungkapkan, pembicaraan dengan AS yang digelar di Qatar selama ini, terutama membahas pertukaran tahanan dan pembukaan sebuah kantor penghubung di Qatar. Awal Januari lalu, kelompok Taliban menyatakan siap membuka sebuah kantor perwakilan di Qatar, untuk melakukan perundingan dengan AS.

Taliban juga menegaskan, tidak akan melakukan perundingan dengan pemerintahan Hamid Karzai, karena hal itu tidak ada gunanya.

Agus Setiawan (dpa,afp,rtr)

Editor : Vidi Legowo-Zipperer