1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ada Propaganda Rusia pada Pilpres 2019?

4 Februari 2019

Kedutaan Rusia di Jakarta menampik keterlibatan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden Indonesia, setelah capres petahana Joko Widodo menyebutkan pihak opisisi berupaya menyebar ‘propaganda Rusia‘.

https://p.dw.com/p/3Cfxz
Singapur - Treffen zwischen Vladimir Putin und Präsident Joko Widodo am ASEAN-Gipfel
Foto: Biro Pers Setpres/L. Rachev

Lewat akun media sosialnya, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menanggapi penggunaan istilah 'propaganda' Rusia yang dilontarkan capres nomor urut 01, Joko Widodo pada hari Sabtu (02/02).

Akun @RusEmbJakarta, lewat tiga cuitan berantainya menyebutkan Negeri Beruang Putih itu tidak campur tangan dalam pemilihan presiden Indonesia 2019.

Lebih lanjut, kedutaan Rusia mengatakan istilah 'propaganda Rusia' pertama kali muncul pada saat kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat tahun 2016. Meski penyelidikan masih berlangsung di AS atas dugaan keterlibatan Rusia dalam kampanye di Negeri Paman Sam tersebut, kedutaan yang terletak di Jalan Rasuna Said itu mengatakan ‘propaganda Rusia‘ adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.

Baca juga: Setelah AS, Rusia Berusaha Pengaruhi Pemilu Eropa

Semburan berita bohong

Hari Sabtu (02/02), capres petahana di hadapan pereserta Forum Alumni Jawa Timur di Surabaya mengatakan bahwa ada tim sukses yang menyiapkan propaganda ala Rusia. Jokowi mengatakan perpolitikan di Indonesia dipenuhi banyak fitnah dan kabar bohong alias hoax.

"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," ungkap Joko Widodo, Minggu (3/2) seperti dikutip dari Detik News.

Beberapa waktu lalu, capres opisisi Prabowo menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo terlalu longgar dalam meminjam uang dari negara dan lembaga asing. Prabowo menyebut Kementerian Keuangan di bawah Sri Mulyani sebagai lembaga pencetak utang bagi Indonesia.

Baca juga: Facebook: Rusia Bayar Iklan Politik Selama Kampanye Pilpres AS

Reaksi netizen

Menanggapi pernyataan dari Kedutaan Besar Rusia tersebut, banyak netizen yang mengkritik balik tentang isu penyebaran informasi tidak benar. Akun @JackVardan menyebutkan bahwa isu adanya campur tangan Rusia dalam pemilu di AS masih belum menemui titik terang, akibatnya pernyataan Jokowi dianggap bisa membuat Indonesia mendapat sorotan dunia internasional.

Akun @jayanantaqkalah juga menyayangkan penyebutan negara lain dalam orasi politik menjelang pemilihan presiden di Indonesia.

 

Putin Tertawa Geli Tanggapi Usulan Ekspor Babi ke Indonesia

ts/hp (dpa, Detik.com, warta ekonomi)