1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ada Indikasi Navalny Diracun dengan Zat Pelumpuh Saraf

25 Agustus 2020

Rumah sakit yang merawat Alexei Navalny di Berlin mengatakan, tes awal menunjukkan indikasi dia diracuni dengan pelumpuh saraf. Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak Rusia melakukan penyelidikan rinci dan transparan.

https://p.dw.com/p/3hSkF
Alexei Navalny dtangani tim dokter di bandara Omsk, Rusia, untuk diterbangkan ke Jerman, 22 Agustus 2020
Alexei Navalny dtangani tim dokter di bandara Omsk, Siberia, untuk diterbangkan ke Jerman, 22 Agustus 2020Foto: Reuters/A. Malgavko

Rumah sakit Charite di Berlin mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (25/8), data-data laboratorium Alexei Navalny menunjukkan dia diracun dengan zat kimia pelumpuh saraf. Tetapi zat apa yang digunakan masih belum bisa diidentifikasi secara tepat.

Namun efek bahan kimia pelumpuh saraf pada Alexei Navalny telah "ditunjukkan beberapa kali dalam pemeriksaan di laboratorium terpisah," kata rumah sakit Charite. Zat kimia itu punya dampak menghambat cholinesterase (CHE), enzim yang dibutuhkan tubuh sebagai penghubung sinyal-sinyal saraf (neurotransmitter).

Zat penghambat saraf yang sering disebut anti cholinesterase itu misalnya digunakan untuk pestisida dan agen saraf. Turunnya kegiatan cholinesterase secara ekstrem bisa membuat organ-organ tubuh tidak berfungsi dan dapat mengakibatkan kematian.

Rumah sakit Charite: "Kondisi pasien serius, tapi tidak membahayakan nyawa"

"Pasien berada di unit perawatan intensif dan masih dalam keadaan koma. Kondisi kesehatannya serius tetapi saat ini tidak ada bahaya akut bagi hidupnya, '' kata rumah sakit Charite. Tetapi masih belum jelas, apa dampak bawaan yang akan diderita Alexei Navalny dari keracunan itu.

"Dampak dari penyakit dan efek sampingnya masih belum pasti, terutama gangguan di area sistem saraf tidak dapat dikesampingkan saat ini," kata tim dokter Charite dalam pernyataan itu.

Pemerintah Jerman mengatakan, Alexei Navalny saat ini berada di bawah perlindungan kepolisian federal Jerman, Bundeskriminalamt (BKA). "Jelas bahwa setelah kedatangannya, tindakan pengamanan harus diambil," kata juru bicara pemerintah, Steffen Seibert.

Pemerintah Rusia belum mengomentari status kesehatan Navalny atau menanggpi pernyataan Charite bahwa dia diracun.

Pasien Alexei Navalny tiba di rumah sakit Charite di Berlin, 22 Agustus 2020
Pasien Alexei Navalny tiba di rumah sakit Charite di Berlin, 22 Agustus 2020Foto: Reuters/C. Mang

Tim dokter Rusia yang menangani Navalny sebelumnya mengatakan hari Senin (24/8), dua laboratorium tidak menemukan zat beracun dalam tubuh pasien. "Jika kami menemukan keracunan yang dikonfirmasi oleh sesuatu, itu akan jauh lebih mudah bagi kami," kata Anatoly Kalinichenko, wakil kepala dokter di Rumah Sakit Omsk, tempat Alexei Navalny awalnya dirawat. Tim dokter di Oms menolak tuduhan bahwa mereka mungkin ditekan aparat keamanan Rusia untuk menyembunyikan keracunan tersebut.

Jerman tuntut penyelidikan "hingga detail terakhir"

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan kasus dugaan peracunan Alexei Navalny harus "diselidiki sepenuhnya oleh otoritas di Rusia".

"Mengingat peran penting Saudara Navalny dalam kalangan oposisi politik Rusia, ada tuntutan mendesak pada otoritas lokal untuk menyelidiki kejahatan ini hingga detail terakhir, dan melakukannya dalam transparansi penuh," kata Angela Merkel dan Heiko Maas dalam pernyataan itu. "Mereka yang bertanggung jawab harus diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban."

Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell juga mengatakan ada "keharusan" bagi pihak berwenang Rusia untuk meluncurkan "penyelidikan yang independen dan transparan."

hp/vlz (dpa, rtr, afp)