1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Abu Dujana Ditangkap

Zaki Amrullah13 Juni 2007

Setelah berulangkali membantah, Kepolisian akhirnya mengukuhkan berita penangkapan gembong teroris Abu Dujana.

https://p.dw.com/p/CIsC
Foto: AP

Butuh empat hari bagi polisi untuk memastikan bahwa orang yang ditangkap di sebuah rumah di Banyumas Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu, adalah Abu Dujana, salah satu teroris yang paling dicari selain Noordin M. Top.

Sebelumnya penangkapan Abu Dujana merupakan kabar simpang siur. Polisi beberapa kali membantah. Termasuk ketika mengumumkan keberhasilan penangkapan sejumlah orang dalam penggerebekan akhir pekan lalu itu. Bahkan sesudah menteri luar negeri Australia Alexander Downer mengungkapkan kepada pers Australia, kemarin, masih muncul bantahan. Akhirnya kabar baik itu dipastikan.

Juru bicara kepolisian, Sisno Adiwinoto, menyatakan, masalahnya adalah banyaknya nama samaran yang digunakan Abu Dujana, pemimpin sayap militer Jamaah Islamiyah itu. Sisno Adiwinoto:

"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, yang menggunakan juga Crime Science Processing, termasuk sidik jari dan profil tubuh, diketahui bahwa Yusron Mahmudi umur 37 tahun, ternyata mempunyai banyak nama lain, diantaranya pak Guru alis Mashud, alias Ainul Bahri dan yang belakangan baru terungkap, ternyata nama lainnya adalah Abu Dujana"

Bersama Abu Dujana, juga ditangkap tujuh tersangka anggota kelompoknya dari sejumlah tempat berbeda di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketujuhnya diketahui mereka sedang merencanakan aksi terorisme. Namun polisi, sejauh ini menolak menyebutkan lokasi sasaran aksi terori mereka.

Penangkapan Abu Dujana dan para pengikutnya kali ini melengkapi sukses polisi dalam penggerebekan Maret lalu di Yogyakarta. Saat itu polisi berhasil menangkap pula 7 orang anggota jaringan Abu Dujana. Pengamat terorisme dari Internasional Crisis Group, Sidney Jones, memandang, penangkapan ini merupakan suatu keberhasilan besar. Sidney Jones:

"Itu berarti bahwa informasi yang dia punya bisa menuju ke penangkapan yang jauh lebih luas, karena dia pasti tahu, siapa petinggi JI sekarang, bagimanah Strukturnya, dimanah Nurdin, dimanah buron yang lain dan semuanya. Jadi kalau dia tangkap dan dia bersedia ngomong, mungkin jaringan jihad dan jaringan teroris di Indonesia bisa betul betul dibongkar"

Menurut Sidney Jones, kini tinggal soal waktu saja bagi polisi untuk bisa membekuk sejumlah gembong teroris lain seperti Dulmatin, Zulkarnain, dan Noordin M.Top.

Senada dengan itu, pengamat Intelejen Universitas Indonesia, Wawan Purwanto, meyakini, tertangkapnya Abu Dujana akan mengurangi ketajaman aksi teror Jamah Islamiyah. Meski demikian, Wawan mengingatkan, jangan menganggap aksi teror di Indonesia otomatis akan berhenti.

"Kaderisasi terus terjadi, dan pasti ada penggantinya. karena mereka akan terus melakukan kosolidasi, termasuk penyembunyian tokoh tokoh yang tidak terungkap ke publik, ada taktik penyesatan, sehingga justru gembongnya, tidak disebutkan dan mereka terus bergerak mengkoordinir dilapangan dan menciptakan pola pola baru. Yang perlu disadari, bahwa selama Nurdin Top masih bercokol, masih tetap ada suatu ancaman yang masih belum dianggap sirna, Kita tahu kaderisasai mencapai ratusan orang"

Abu Dujana adalah salah satu alumni perang Afghanistan dan mengalami pelatihan di Mindanao. Awalnya ia hanya menjabat sebagai sekreteris dalam organisasi Jamaah Islamiyah. Namun perannya belakangan jauh lebih menentukan. Yakni sebagai panglima lapangan, pelatih dan pengatur strategi serangan bom bunuh diri. Diantaranya, serangan bom bunuh diri di Bali, dan Hotel JW Marriot.