1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Abbas Serukan Hamas Setujui Gagasan Gencatan Senjata

10 Januari 2009

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengimbau Hamas untuk menyetujui rencana gencatan senjata yang digagas Mesir-Prancis, usai bertemu dengan Menlu Jerman Steinmeier dan Presiden Mesir Hosni Mubarak di Kairo, Sabtu (10/01).

https://p.dw.com/p/GVno
Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Presiden Palestina Mahmud Abbas.Foto: AP

Delegasi Hamas dijadwalkan tiba di Kairo Sabtu malam waktu setempat (10/01) untuk melanjutkan perundingan dengan pejabat Mesir. Delegasi Hamas yang berangkat ke Kairo antara lain Ayman Taha, Gamal Abu Hashem dan Saleh al Bardwell.

Perundingan antara Mesir dan Hamas juga dihadiri delegasi Turki yang dipimpin oleh Ahmet Davutoglu, kepala penasihat politik luar negeri Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Mubarak yang meminta delegasi itu datang ke Mesir, ungkap sumber Turki.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier tiba di Kairo untuk melakukan sejumlah pembicaraan.

Abbas mengungkapkan dukungannya terhadap gagasan Mesir dan Prancis pekan lalu mengenai dihentikannya kekerasan, diizinkannya pengiriman bantuan bagi warga sipil di Jalur Gaza dan bagi Israel dan Palestina melakukan langkah berikutnya untuk mencegah timbulnya konflik baru, termasuk kemungkinan misi pasukan perdamaian internasional.


Abbas Minta Dunia Internasional Hadir di Gaza

Abbas (kiri), dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak (kanan) setujui pasal-pasal dalam prakarsa Mesir.
Abbas (kiri), dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak (kanan) setujui pasal-pasal dalam prakarsa Mesir.Foto: AP

Presiden Palestina Mahmud Abbas mendukung rencana yang digagas Mesir dan Prancis. Usai pembicaraannya dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak, Abbas mengatakan, “Kami memerlukan kehadiran dunia internasional untuk melindungi warga di Jalur Gaza dan bukan hanya pengamat internasional yang berada di perbatasan dengan Mesir.”

Abbas juga mengimbau Hamas untuk menerima gagasan Mesir dengan ungkapan, “sudah bukan waktunya lagi untuk ragu”.

Abbas mengatakan, gagasan itu merupakan mekanisme utama resolusi Dewan Keamanan PBB demi tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza.

Abbas menekankan bahwa sejauh ini sayangnya resolusi PBB belum menunjukkan pengaruh segera. “Namun prakarsa Mesir merupakan mekanisme bagi diwujudkannya resolusi itu dan berarti agresi Israel dapat dihentikan.” Lebih lanjut Abbas menggambarkan imbauan pemerintah di Kairo sebagai upaya “penyelamatan” yang datangnya “tepat waktu”.

Steinmeier Fokuskan Kerja Sama untuk Mengakhiri Kekerasan

Menlu Jerman Steinmeier (kiri) dengan Presiden Mesir Mubarak (kanan) di Kairo, Sabtu (10/01).
Menlu Jerman Steinmeier (kiri) dengan Presiden Mesir Mubarak (kanan) di Kairo, Sabtu (10/01).Foto: AP

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier bertemu dengan Mubarak dalam rangka keterlibatan Jerman dalam upaya gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kepada media, Steinmeier mengatakan bahwa bersamaan dengan resolusi PBB diluluskan Kamis lalu (08/01), diperlukan kerja sama penuh internasional demi tercapainya gencatan senjata di Timur Tengah.

“Situasi diplomasi saat ini dan situasi kemanusiaan di Gaza memerlukan kerjasama kami, Uni Eropa dan mitra internasional untuk menciptakan kindisi yang diperlukan bagi dihentikannya serangan dengan segera, efektif dan permanen,“ ungkap Steinmeier usai pertemuannya dengan Mubarak.

Steinmeier juga bertemu dengan Presiden Palestina Abbas, dan dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Abul Gheit serta Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa sebelum berangkat ke Israel untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni. (ls)